TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah DKI belum menjelaskan program naturalisasi untuk mengatasi banjir di Ibu Kota. Dia meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendiskusikan program itu untuk direalisasikan bersama.
"Jadi kalau untuk normalisasi karena beliau dilihat punya ide naturalisasi, lah opo iki, saya ajak ngoceh aja diskusi. Apa programnya naturalisasi mari kita bareng-bareng. Nah ini belum ketemu," kata Basuki di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2019.
Baca: Jokowi Datang ke Bendungan Sukamahi, Warga Menunggu Pembayaran
Basuki mengatakan pihaknya telah mengundang Anies untuk membicarakan seputar naturalisasi. Anies pun memberikan disposisi kepada staf DKI hadir dalam rapat.
Akan tetapi, menurut Basuki, staf itu tak memahami konsep naturalisasi yang dimaksud Anies. Karena itu, Basuki kembali mengundang Anies untuk memaparkan secara langsung konsep naturalisasi. "Kita undang misalnya apa yang dimaksud naturalisasi," kata dia.
Pemerintah pusat dan DKI berbagi tugas untuk meminimalisasi banjir di Jakarta. Hingga kini, Kementerian PUPR sedang melanjutkan pembangunan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi. Selain itu, pemasangan pompa di Kalimati berjalan.
Baca: Anies Baswedan Bicara Naturalisasi Sungai, Ahli Jelaskan Artinya
Sebelumnya, Anies menyampaikan program naturalisasi sungai harus dilanjutkan untuk mengatasi banjir di Ibu Kota. Menurut dia, naturalisasi sungai adalah sebuah konsep untuk mengembalikan sungai menjadi ekosistem yang natural dan alamiah.
Konsep naturalisasi sungai pertama kali dilontarkan Anies Baswedan saat mengunjungi kawasan Pluit, Jakarta Utara, Rabu, 7 Februari 2018. Saat itu, Anies mengatakan naturalisasi sungai dapat menjadi solusi banjir sekaligus mempertahankan ekosistem sungai.
Anies membandingkannya dengan normalisasi sungai era gubernur sebelumnya. "Bagaimana sungai itu bisa mengelola air dengan baik, bagaimana mengamankan air tidak melimpah, tapi juga ekosistem sungai dipertahankan," ujarnya kala itu.