Jalur terakhir, kata William, adalah jaringan pendukung MRT yang mengarah diagonal dan disebut juga sebagai crossing line. William belum bisa menjelaskan detail panjang jalur diagonal itu. Tapi ia mengatakan semua jalur tersebut memiliki total panjang sekitar 231 kilometer.
Baca juga:
Setelah Acara Agama, Tempat Ibadah Akan Dibangun Anies di Monas
Sebelumnya, Anies menuturkan, anggaran Rp 571 triliun dibutuhkan untuk pembangunan transportasi di DKI. Selain jalur MRT, rute kereta ringan atau LRT Jakarta juga akan ditambah menjadi 120 kilometer. Saat ini yang sudah terbangun dan segera diresmikan baru 5,8 kilometer.
Selain itu, DKI juga berencana membangun infrastruktur air bersih. Namun, dia belum mendetail konsep pembangunan tersebut.
Pengoperasian MRT fase I koridor Lebak Bulus - Bundaran HI melintas di kawasan Fatmawati, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019. Rencananya, MRT Jakarta akan beroperasi untuk komersil pada 24 Maret 2019. TEMPO/Tony Hartawan
Termasuk di dalam proposalnya kepada pemerintah pusat itu adalah menghilangkan perlintasan sebidang jalur rel dengan jalan. Caranya, Anies merencanakan, membuat seluruh jalur kereta menjadi melayang atau elevated.
Baca:
Menteri PUPR Tagih Penjelasan Anies Soal Naturalisasi Sungai
"Kereta api yang ada di bawah akan dinaikan," ujar Anies, "Sehingga tidak ada lagi kemacetan akibat kereta api yang berhenti."