TEMPO.CO, Jakarta - Korban kebakaran di Krukut Tamansari, kekurangan bantuan terpal dan karpet untuk mendirikan tempat peristirahatan sementara.
Baca: Pesan Anies Baswedan Saat Tengok Korban Kebakaran di Taman Sari
"Ya tenda pengungsian kan katanya hanya sampai besok atau Sabtu, setelah itu warga sudah disuruh kembali ke rumah masing-masing, tapi kalau tidak ada terpal dan karpet bagaimana kami menempati puing ini," kata salah seorang warga RW 05, Via, di Jakarta Barat, Kamis 21 Maret 2019.
Menurut Via, hampir seluruh rumah korban kebakaran hanya tersisa puing, jika tidak ada terpal dan karpet, warga tidak dapat menempatinya sebagai tempat istirahat.
Hal senada juga disampaikan oleh warga lainnya, Rusdi mengatakan, karpet dan terpal menjadi kebutuhan mendesak warga.
"Kabarnya sudah ada di RW, tapi jumlahnya belum cukup per rumah warga, jadi belum dibagikan. Kami berharap terpal segera tercukupi sebelum posko pengungsian dibongkar," ujar Rusdi.
Warga RW 05 Krukut khawatir tidak bisa beristirahat kalau dikembalikan ke rumah masing-masing sebelum terpal dan karpet dibagikan. "Kita kan tidak tahu, mungkin tiba-tiba hujan atau anginnya akan sangat dingin malam hari kalau tidak tertutupi terpal," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Rukun Warga (RW) 05 Kelurahan Krukut, Khairul Anwar menyatakan, terpal dan karpet yang akan dibagikan ke warga terdampak kebakaran hanya tersedia sekitar 30 persen.
"Jadi belum bisa kita bagikan, takut nanti warga berebut, kita berharap pada Sabtu nanti sudah cukup jadi warga bisa menempati rumah masing-masing," tutur Anwar.
Baca: 43 Rumah Kebakaran di Krukut Diduga Disebabkan Kompor Meledak
Saat ini baru tersedia 70 karpet dan 80 terpal yang tersedia bagi korban kebakaran. Sementara jumlah rumah warga yang ludes dalam kebakaran di Krukut mencapai 210 bangunan. "Setidaknya kita butuh masing-masing 210 terpal dan karpet, untuk 469 keluarga yang terdampak kebakaran," ujarnya.