TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar memastikan MRT Jakarta bakal diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Ahad, 24 Maret 2019. Setelah diresmikan, MRT Jakarta akan resmi beroperasi secara komersial pada 1 April mendatang.
"Selama satu pekan kami berikan gratis untuk penumpang MRT dari 25-31 Maret 2019," kata William kepada wartawan di kantor MRT Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat, 22 Maret 2019.
Baca: Ahok Ingin Segera Naik MRT Jakarta
Menurut William, langkah menggratiskan tarif MRT selama satu pekan sebelum dioperasikan secara komersil juga dilakukan negara lain, seperti Singapura. Saat beroperasi untuk masyarakat tersebut hideway Ratangga akan diatur setiap 10 menit sekali.
Sebulan pertama beroperasi, kata William, MRT akan menyiapkan delapan rangkaian Ratangga. Setelah satu bulan beroperasi komersil, pihaknya akan menambah kereta menjadi 16 rangkaian dan mengatur hideway menjadi 5 menit di jam sibuk. "Di luar jam sibuk kembali normal 10 menit hideway-nya," kata dia.
William juga memastikan seluruh pintu masuk dan keluar stasiun MRT di 13 lokasi akan dibuka seluruhnya. MRT Jakarta, kata dia, juga bakal menambah papan petunjuk informasi yang saat ini masih dinilai kurang oleh masyarakat. "Nanti kami evaluasi di mana saja yang paling dibutuhkan. Jadi kami tidak bisa asal pasang juga," ujarnya.
Baca: Siap Beroperasi, Ini Perbandingan MRT dan LRT
Direktur Keuangan MRT Jakarta Ruhiat mengatakan masyarakat yang mau naik Ratangga pada Senin pekan depan tetap harus membeli tiket MRT. Pihaknya menyediakan dua tiket untuk melayani perjalanan MRT. "Ada tiket single trip dan multi trip," kata dia.
Harga tiket single trip dibandrol Rp 15 ribu dan multitrip Rp 25 ribu. Namun, penumpang yang masuk tidak akan terpotong saldonya saat naik MRT Jakarta. "Nanti kartunya bisa dikembalikan lagi dengan uang kalau yang single trip saat beroperasi komersil pada 1 April," ujarnya.