TEMPO.CO, Jakarta - LRT Jakarta membuka kembali periode uji coba bagi publik mulai Senin, 25 Maret 2019. Uji coba gratis bagi publik sebenarnya sudah dilakukan 4-17 Maret lalu, hampir beririsan dengan MRT Jakarta. Bedanya, MRT sudah langsung diresmikan Presiden Joko Widodo Minggu 24 Maret.
Baca:
Siap Operasi, Ini Perbandingan MRT dan LRT Jakarta
Direktur Proyek LRT Jakarta Iwan Takwin mengatakan membebaskan masyarakat untuk mencoba perjalanan dengan kereta ringan tersebut. Publik dibebaskan dari kewajiban mendaftar terlebih dulu. Uji coba gratis juga tetap berlaku bagi penumpang JakLingko atau Jak24 rute Pulogebang-Senen via Kelapa Gading.
Iwan mengatakan, uji coba untuk mengamati bagaimana pola masyarakat menggunakan kereta LRT. Ini sekaligus sebagai bentuk sosialisasi kepada publik. "Apa yang harus kita antisipasi? Apakah harus ada lagi yang perlu diperbaiki? Kita stop dulu atau bagaimana?" kata Iwan saat dihubungi, Sabtu, 23 Maret 2019.
Iwan tak bisa memastikan kapan periode uji coba untuk LRT Jakarta selesai. Uji coba, lanjut dia, berlangsung sembari PT LRT Jakarta menunggu surat rekomendasi penerbitan izin operasional dari Kementerian Perhubungan. Izin operasi LRT bakal diterbitkan Dinas Perhubungan DKI berdasarkan rekomendasi itu.
Baca:
Setujui Tarif MRT dan LRT Jakarta, DPRD Minta DKI Tambah Subsidi
Saat ini koridor LRT Jakarta sebatas melayani rute dari Kelapa Gading hingga Velodrome sepanjang 5,8 kilometer. Pembangunan koridor ini sebenarnya dikebut untuk diresmikan berbarengan dengan pagelaran Asian Games 2018 tapi target tak terpenuhi.
Sejumlah penumpang memasuki kereta LRT Jakarta saat media forum dan uji coba di Stasiun Veledrom, Jakarta, Senin, 25 Februari 2019. Pada saat uji coba ini pihak LRT menegaskan bahwa mereka masih berfokus mengejar sertifikasi dan perizinan SOP operasional dan perawatan kepada Kementerian Perhubungan. Kereta LRT Jakarta ini ditargetkan akan beroperasi pada Maret 2019 mendatang. TEMPO/Muhammad Hidayat
Rencananya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan membangun rute kereta ringan ini sampai Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Belakangan juga terungkap niat pembangunan jalur hingga hampir 120 kilometer dalam paket pembangunan transportasi sepuluh tahun ke depan menggunakan skema proposal dana Rp 571 triliun.
Baca:
LRT ke Bogor dan MRT ke Tangerang Selatan Akan Dibangun pada 2020
Dengan hanya rutenya yang sekarang, kalangan di DPRD ragu LRT Jakarta akan sukses menggaet penumpang. Rute 5,8 kilometer diusulkan Pemerintah DKI dikenakan tarif Rp 6.000. Itu dengan perhitungan adanya subsidi dari APBD sebesar Rp 327 miliar.