TEMPO.CO, Jakarta - Panggung utama peresmian MRT Jakarta telah dipadati warga yang ingin menyaksikan Ratangga diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Bundaran Hotel Indonesia, Ahad, ,24 Maret 2019.
Baca juga: Peresmian Hari Ini, MRT Jakarta Tetap Layani Uji Coba Gratis
Sumarna, 53 tahun, mengaku datang dari Kabupaten Bekasi untuk menyaksikan peresmian MRT Jakarta. "Saya tahu kemarin dari media. Dan mau melihat peresmiannya," kata Sumarna saat ditemui di depan panggung utama peresmian MRT Jakarta.
Ia mengaku belum pernah mencoba naik MRT Jakarta selama masa uji coba publik yang telah berlangsung sejak 12 Maret 2019. Dengan keberadaan MRT Jakarta, kata dia, moda transportasi di Jakarta bakal banyak pilihan.
Menurut dia, kemacetan Jakarta bakal bisa dikurangi jika masyarakat beralih menggunakan modatransportasi anyar tersebut. "Tapi harus tetap dijaga dan dirawat dengan baik," ucap pria yang membawa istri dan seorang anak itu.
Namun, kata dia, tarif MRT yang diusulkan saat ini masih terlalu tinggi Rp 10 per 10 km. Ia berharap pemerintah menurunkan kembali harga tersebut agar terjangkau bagi warga sekitar Jakarta yang ingin menggunakannya. "Kalau Rp 10 ribu dari Stasiun awal ke akhir bisa dipertimbangkan. Ini kan per 10 kilometer, bagi saya berat," kata Sumarna.
Deni Mulyadi (33), warga Karang Tengah, Lebak Bulus, berharap keberadaan MRT Jakarta yang akan diresmikan diharapkan bisa mengurangi kemacetan Jakarta. "Saya yakin kamacetan akan berkurang jika sudah resmi beroperasi," ujarnya.
Deni juga berharap agar operator MRT Jakarta bisa merawat dan menjaga seluruh fasilitas MRT. Selain itu, masyarakat juga harus membantu menjaganya. "Saya lihat uji coba kemarin ada penumpang yang bergelantungan dan terkesat tidak menjaganya. Tolong ketertiban dan etika dalam bertransportasi dijaga."
Baca juga: MRT Jakarta Targetkan Pendapatan Rp 100 Miliar dari Nontiket
Terkait dengan harga, karyawan swasta di Glodok Plaza ini juga menilai tarif MRT Jakarta yang saat ini diusulkan masih terlalu tinggi jika untuk ukuran karyawan sepertinya. Menurut dia, harga ideal adalah Rp 7-8 ribu per 10 km. "Saya berminat naik MRT kedepannya. Tapi saya harap harganya lebih terjangkau sebagai fasilitas transportasi publik," ujarnya.