TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencoba sistem terintegrasi stasiun MRT Jakarta dengan halte bus Transjakarta di Bundaran HI, pada Senin pagi.
Baca: Senang MRT Jadi Kenyataan, Ini 5 Pernyataan Fauzi Bowo
Anies tiba di Stasiun MRT Bundaran HI sekitar pukul 7.45 WIB setelah berangkat dari Stasiun Istora. "Pagi ini saya menggunakan MRT kemudian turun di Bundaran HI. Kita sudah membuka halte transjakarta yang terintegrasi dengan MRT," kata Anies di halte Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin, 25 Maret 2019.
Halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI) ini dibangun khusus agar terintegrasi dengan stasiun MRT. Untuk menjangkau halte ini, penumpang harus naik dari stasiun MRT ke halte transjakarta melalui tangga yang menghubungkan langsung dua lokasi ini. Total ada 63 anak tangga.
Sesampainya di Halte Transjakarta Bundaran HI, Anies melanjutkan perjalanannya dengan naik bus Transjakarta rute Senen-Bundaran Senayan (1P) menuju Balai Kota.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) didampingi Dirut MRT William Sabandar (kanan) dan Dirut Transjakarta Agung Wicaksono (kiri) saat meninjau halte Transjakarta Bundaran HI, Jakarta, Senin, 25 Maret 2019. Halte Bundaran HI yang terintegrasi dengan Stasiun MRT, masih memiliki kekurangan dari segi aksesibilitas. TEMPO/Muhammad Hidayat
Anies menyebut sistem terintegrasi ini adalah yang pertama di Jakarta. "Salah satu hal baru yang kita dorong adalah bukan sekadar pengelolaan moda transportasi yang baik tetapi integrasi yang baik," ujar dia.
Baca: Disebut Anies di Peresmian MRT Jakarta, di Mana Ahok?
Halte Transjakarta Bundaran HI mulai beroperasi kemarin bersamaan dengan peresmian kereta MRT oleh Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi dan Anies Baswedan. Halte ini sebenarnya sudah pernah berdiri. Namun, pemerintah DKI merombak desainnya agar terintegrasi dengan stasiun MRT.