TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Tim Gubernur DKI Jakarta untuk Percepatan Pembangunan Bidang Pengelolaan Pesisir, Marco Kusumawijaya, mengecam pernyataan Presiden Joko Widodo alias Jokowi saat peresmian MRT Jakarta. Dia mempersoalkan klaim Jokowi bahwa pembangunan MRT Jakarta bisa bergulir berkat keputusan politiknya bersama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat keduanya memimpin DKI.
Baca:
Soal MRT Jakarta, Jokowi Ingatkan Keputusan Bersama Ahok
Marco mencuitkan protes kerasnya melalui akun Twitter @mkusumawijaya. Marco menulis dirinya muak dengan klaim Jokowi itu. Curahan hatinya itu ditulis sambil me-retweet satu artikel berita berjudul 'Jokowi: MRT Keputusan Politik Saya dengan Ahok'.
"Saya terus terang mencapai puncak kejijikan karena pernyataan Joko Widodo @jokowi ini. Literel, hampir muntah. Malu dan mual telah salah pilih seorang pembohong akut dan berulang. MRT itu baru...masih banyak saksi hidup, termasuk Gub Fauzi Bowo!," demikian bunyi cuitannya yang diunggah pada Sabtu, 23 Maret 2019.
Tempo berupaya mengonfirmasi ucapan Marco. Saat dihubungi via pesan Whatsapp, Marco enggan menjelaskan alasan unggahannya itu. "Lihat tweet-tweet saya yang lainnya. Tidak ada tambahan apa-apa," kata Marco saat dihubungi, Selasa, 26 Maret 2019.
Baca:
Senang MRT Jadi Kenyataan, Ini 5 Pernyataan Fauzi Bowo
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo membuka dan meninjau proyek Mass Rapid Transportation (MRT) di Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (26/04). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pada unggahan berikutnya, dia menuliskan Jokowi seorang pembohong. Kali ini, Marco me-retweet akun salah satu warganet yang memperlihatkan arsip berita pencanangan atau groundbreaking MRT pada 2012 oleh gubernur saat itu, Fauzi Bowo.
"Tanpa arsip beginipun, banyak saksi hidup. Sebagiannya masih bekerja di PT MRT. Dalam keadaan begini, seorang Joko Widodo @jokowi berani bohong dia berjasa? Mual dan muak! Apa salah kita punya presiden macam begini!!!," tulis Marco.
Baca:
Antara Foke dan Jokowi, Ini Kronologis Proyek MRT Jakarta
Selanjutnya, Marco memaparkan proses pemerintah DKI membangun MRT. Menurut dia, Fauzi Bowo yang memulai kajian pembangunan. Foke, sapaan Fauzi Bowo, juga yang menandatangani kontrak dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Foke juga menyiapkan atau merevisi berbagai aturan yang perlu, membentuk PT MRT, dan meresmikan persiapan pembangunan.
Presiden Jokowi didampingi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan sejumlah menteri meninjau proyek Terowongan Bawah Tanah MRT Jakarta Fase I di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, 23 Februari 2017. Penyelesaian koridor Fase I secara keseluruhan telah rampung lebih dari setengahnya. TEMPO/Subekti.
Baca:
Foke Tak Penuhi Undangan Peresmian MRT Jakarta, Ini Alasannya
"Dari awal dia siapkan itu sampai sekarang jadwalnya tepat, meskipun sempat tertunda karena Jokowi masalahkan tarif," tulis Marco.
Pembangunan MRT Jakarta fase 1 rampung tahun ini. Jokowi menandatangani prasasti dan meresmikannya pada Ahad, 24 Maret 2019. Kereta bawah tanah itu terdiri dari 13 rute yang melintas dari Lebak Bulus-Bundaran HI. Panjangnya 15,7 kilometer.