TEMPO.CO, Bogor - Polres Bogor telah mengirimkan rekaman CCTV pembunuhan siswi SMK Bogor Andriana Yubelia Noven, 17 tahun, ke Biro Investigasi Federal Amerika Serikat atau FBI.
Baca: Pembunuhan Siswi SMK Bogor, Simak Penelusuran Keluarga Korban
Kapolres Kota Bogor Komisaris Besar Hendri Fiuser mengatakan kepolisian telah meminta bantuan dari FBI untuk menganalisis dan identifikasi digital forensik wajah pria yang terekam CCTV menusuk Andriana.
"Kita juga masih menunggu hasilnya seperti apa dan kendalanya di mana, kita tindak lanjuti," kata Hendri Fiuser, usai deklarasi pemilu damai di Kebun Raya Bogor, Kamis 27 April 2019.
Andriana, siswi SMK Baranangsiang Bogor, ditemukan tewas di gang dekat tempat kosnya di Jalan Riau, Bogor Timur, pada awal Januari 2019. Siswi kelas XII jurusan Tata Busana Butik itu diduga baru pulang sekolah dan hendak pulang ke tempat kosnya karena masih mengenakan seragam.
Hingga kini pembunuhan Andriana masih misterius karena belum diketahui siapa pembunuh maupun motifnya.
Hasil autopsi yang dilakukan petugas forensik RSU PMI Bogor dalam kasus pembunuhan ini menunjukkan siswi SMK Bogor Andriana Yubelia Noven tewas karena luka tusukan senjata tajam jenis pisau badik. Luka akibat tusukan pisau itu memiliki kedalaman hingga 22 sentimeter.
Hendri mengatakan, polisi mengandalkan rekaman wajah pelaku yang terekam CCTV di depan jalan pintas yang menghubungkan Jalan Sambu ke Jalan Riau.
Baca: Begini Alat FBI Dibutuhkan Mengusut Pembunuhan Siswi SMK Bogor
Meski merekam peristiwa pembunuhan siswi SMK Bogor itu, hasil rekaman CCTV itu kurang jelas memperlihatkan wajah pelaku sehingga polisi meminta bantuan FBI yang memiliki alat untuk memperjelas hasil rekaman CCTV. "Kita masih nunggu, karena kita sudah kirim dan mereka (FBI) masih proses," kata Hendri.