TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 4.000 waria di DKI Jakarta antusias menyambut pelaksanaan Pemilu pada 17 April 2019.
Baca: Waria Kenang Diskriminasi yang Mereka Alami
“Komunitas kita sangat antusias menyambut Pemilu 2019,” kata Ketua Forum Komonikasi Waria Indonesia Yulianus Rettoblaut di Jakarta, Kamis 28 Maret 2019.
Yulia mengatakan bahkan banyak waria yang menjadi petugas pendamping di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan berdandan seceria dan senyentrik mungkin. “Banyak juga rekan-rekan waria yang menjadi petugas pendamping di TPS pada saat pemungutan suara nanti,” ujar dia.
Selain bertugas menjadi petugas pendamping, mereka juga ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka juga memiliki hak untuk memilih seperti warga lain.
Yulia juga mengajak rekan-rekan sesama waria untuk menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2019 dengan menggunakan hak pilihnya dan jangan sampai tidak menggunakan hak pilih. Dia menyarankan agar mereka memilih sesuai hati nurani masing-masing.
“Banyak juga teman-teman waria yang mengatakan memilih juga percuma, kita juga tidak pernah diperhatikan, tapi saya meminta mereka untuk menggunakan hak pilihnya sebaik mungkin, jangan sampai golput, karena kita itu berdemokrasi marilah kita saling mendukung,” kata Yulia.
Menurut Yulia, banyak calon legislatif (caleg) yang mendatangi komunitas waria untuk melakukan sosialisasi. Pada prinsipnya mereka tidak membutuhkan sebuah janji tetapi fakta walaupun kecil.
Baca: Begini DPRD DKI Jawab Anies Soal Tarif MRT Murah Mau Pemilu
KPU DKI Jakarta telah melakukan sosialisasi Pemilu 2019 ke komunitas waria di Jakarta terkait tata cara penggunaan hak pilihnya pada 17 April 2019. Selain waria, kelompok masyarakat lainnya seperti komunitas wanita, Organisasi Masyarakat (ormas), pemilih pemula dan komunitas hobi juga mendapatkan sosialisasi Pemilu 2019.