TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya akan membuat roadmap atau rancangan kota ramah lingkungan untuk Jakarta dengan berpatokan dari rancangan C40 Cities Climate Leadership Group. Menurut Anies, rancangan C40 sukses menghilangkan gelar kota terpolusi di Beijing, Cina.
"Hari ini Cina tidak masuk lagi ke kota paling terpolusi, perlu 10 tahun mengubah. Jadi kalau kami sudah dapat informasinya (rancangan C40) dengan lengkap, kami akan susun roadmapnya," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat, 29 Maret 2019.
Baca: Bahaya Kanker, Pencemaran Udara Jakarta Sudah Lampaui Batas Wajar
Salah satu cara mengurangi tingkat polusi udara di Jakarta dengan mencontoh Beijing adalah dengan mengganti moda transportasi umum dengan yang berbahan bakar listrik. Menurut Anies, saat ini Cina telah menjadi produsen kendaraan listrik terbesar.
"Jadi contoh paling siap adalah dari Cina. Nah, kami membutuhkan praktik terbaik itu untuk menyusun roadmap, kemudian C40 juga akan membantu dalam bertukar mengenai praktik baru ini," kata Anies.
Hari ini, Anies menggelar pertemuan dengan Direktur Eksekutif C40 Mark Watts membahas mengenai komitmen Jakarta sebagai anggota Cities Climate Leadership Group, yang memiliki tujuan untuk mengurangi gas emisi melalui transportasi umum.
Baca: DPR Dorong Pengembangan Kendaraan Ramah Lingkungan
Anies mengatakan pihaknya akan memulai menggunakan bus listrik untuk bus Transjakarta. Harapannya, ke depan seluruh kendaraan umum di Jakarta dapat beralih menjadi kendaraan listrik.
Mark Watts mengatakan pertemuannya dengan Anies hari ini merupakan lanjutan dari pertemuan di Buenos Aires, Argentina, pada November 2018. Mark mengatakan cukup senang mendengar Jakarta akan memiliki moda transportasi listrik. "Saya sangat terkesan dengan visi dan kepemimpinan Gubernur dalam transportasi. Ini adalah isu besar yang dihadapi di seluruh kota besar dunia," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan pihaknya akan mulai memberlakukan uji coba bus listrik di Transjakarta mulai tahun ini. Saat ini, Agung mengatakan baru ada tiga armada bus listrik yang ramah lingkungan yang sudah siap melakukan uji coba. "Kenapa uji coba dulu? Karena kami ingin memastikan semunya lancar untuk kepentingan operasional Transjakarta," ujar Agung.