TEMPO.CO, Jakarta - KPU DKI Jakarta memperkuat koneksi internet dalam jaringannya hingga 100 megabite per detik (mbps). Penguatan untuk mempercepat proses penghitungan suara Pemilu 2019.
"Kami berupaya maksimal karena targetnya itu maksimal lima hari sudah dipindai dan masuk semua hitung cepat," kata Komisioner Pemilihan Umum DKI Jakarta Nurdin ketika menghadiri bimbingan teknis pemantapan penggunaan Sistem Penghitungan Suara (Situng) di Jakarta, Jumat 29 Maret 2019.
Sebelumnya KPU DKI Jakarta sudah melakukan uji coba pertama dengan kekuatan jaringan internet nirkabel hingga 50 mbps pada Jumat 22 Maret lalu. Namun, uji coba itu belum berjalan maksimal karena jaringan internet yang masih belum optimal.
Untuk itu, pada uji coba kedua yang akan dilaksanakan pada 2 April 2019, ia berharap bisa berjalan lancar. Uji nanti akan menggunakan koneksi internet dengan kabel (LAN) berkapasitas hingga 100 mbps. Hasil uji coba kedua itu akan dijadikan acuan pada proses penghitungan suara 18 April 2019, sehari setelah pemungutan suara.
Nurdin menerangkan, jaringan internet yang kuat dibutuhkan dalam proses pemindaian dan pengunggahan data suara. Baik itu saat penghitungan suara cepat maupun rekapitulasi manual dengan tiga sistem aplikasi: pemantauan atau situng web, pemasukan data atau situng desktop, dan sistem yang tersambung langsung dengan telepon seluler di KPU DKI.
Nurdin menambahkan jaringan internet itu akan dipusatkan di KPU DKI Jakarta. Dia menjelaskan perbedaannya dari yang dijalankan saat pemilihan gubernur lalu yang dilakukan terpisah di masing-masing kecamatan, kota dan provinsi.
"Kami belajar dari pemilu lalu, kami pecah ke kota ternyata hasil tidak maksimal," katanya, "Seperti proses 'scan' itu tidak berjalan sesuai harapan, sampai seminggu lebih belum selesai jadi memakan waktu banyak dan kontrol juga susah," katanya.
KPU DKI Jakarta mencatat jumlah pemilih yang terdaftar dalam DPT mencapai 7.770.416 orang. Mereka akan tersebar di 29.010 tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April nanti.
ANTARA