TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan pemilik kendaraan bermotor mulai beralih menggunakan MRT Jakarta. Hal itu terlihat dari banyaknya motor dan mobil yang terparkir di park and ride Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Baca: Testimoni Pekerja Jakarta Naik MRT: Sangat Hemat Waktu
Koordinator park and ride stasiun MRT Lebak Bulus, Budi Harto, mengatakan lebih dari 70 persen kendaraan yang terparkir di sana adalah milik penumpang MRT.
"Sudah ramai sejak pekan kemarin. Sebagian besar memang yang mau naik MRT," kata Budi saat ditemui di park and ride Stasiun Lebak Bulus, Senin, 1 April 2019.
Jam operasional park and ride mengikuti jam operasi Ratangga mulai pukul 05.30 sampai 22.30. Sedangkan, tarif ditetapkan Rp 2 ribu per hari untuk motor dan mobil Rp 5 ribu.
Pada hari pertama MRT Jakarta beroperasi komersial, kata dia, sejak pukul 06.00 kendaraan milik penumpang kereta bawah tanah itu sudah banyak yang dititipkan di park and ride Lebak Bulus. Hingga pukul 09.00, Budi mencatat sudah ada 50 mobil dan lebih dari 200 motor yang parkir.
"Mulai kosong nanti malam. Mayoritas yang parkir pekerja di kawasan Jakarta Pusat," ujarnya.
Budi menuturkan park and ride seluas 8.000 meter ini bisa menampung 157 mobil dan 500 motor. Park and ride Lebak Bulus telah beroperasi sejak 21 Maret lalu. "Jumlah kendaraannya terus bertambah banyak setiap hari."
Pengendara motor yang menitipkan kuda besinya, Daksa Pradana, 33 tahun, mengatakan telah beberapa hari menggunakan MRT ke tempat kerjanya di Setiabudi, Jakarta Pusat.
Baca: Hari Pertama MRT Berbayar, Penumpang Tinggalkan Busway dan KRL
Ia menitipkan motor di park and ride karena merasa lebih cepat naik MRT menuju ke kantornya. "Tapi ongkos naik MRT lebih mahal. Kalau naik motor Rp 20 ribu bisa dua hari," ucapnya. "Mahal sedikit tidak apa-apa yang penting lebih nyaman."