TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum bersedia mengungkap sikap dan kebijakannya terhadap warga Jakarta yang menghuni kolong jalan tol. Termasuk apa yang akan dilakukannya pasca kebakaran di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Sabtu lalu--kebakaran yang terjadi kelima kalinya di kolong jalan tol di kawasan yang sama dalam catatan Tempo.
Baca:
Ini Jawab Anies Saat Ditanya Kebakaran Kolong Tol Pluit
"Nanti saja. Sedang disiapkan langkah-langkahnya," kata Anies ketika ditemui di Stasiun MRT Bundaran HI, Senin 1 April 2019.
Berikut ini isi catatan Tempo tentang peristiwa kebakaran tersebut beserta dampaknya. Ikut disisipkan sikap gubernur era sebelumnya terhadap keberadaan warga kolong jalan tol penyebab kebakaran tersebut.
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Relawan ABDI Rakyat di kolong Jalan Tol, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu, 29 Oktober 2016. INGE KLARA/TEMPO
Ada yang tegas tak gubris, ada yang berusaha membongkar dan merelokasi penghuninya. Bongkar dan relokasi seperti adalah sikap Basuki Tjahaja Purnama maupun Djarot Saiful Hidayat--saat menjadi Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta pada 2017 lalu.
Berikut catatan selengkapnya,
7 Juni 2017
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menertibkan bangunan liar di seberang Kalijodo, tepatnya di bawah kolong jalan tol Pluit-Tomang, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. "Insya Allah, minggu depan pembongkaran dimulai," kata pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Baca:
Begini Tahapan Anies Bangun kembali Kampung Akuarium
Djarot menargetkan penertiban selesai sebelum Lebaran. Agar bangunan liar tak kembali didirikan, saat itu dia menyatakan, lokasi kolong jalan tol akan dijadikan taman atau lahan parkir.
Kawasan seberang Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo disesaki sejumlah bangunan liar milik keluarga warga bekas gusuran Kalijodo. Mereka menolak direlokasi ke Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara.