Dahlia menolak menanggapi pertanyaan terkait langkah perusahaan terhadap warga yang tinggal di kolong jalan tol. Dia bergeming sekalipun sebelumnya, Sekretaris Kelurahan Pejagalan Mulyadi menyatakan menunggu dari CMNP untuk kebutuhan relokasi. CMNP disebut Mulyadi sebagai pemilik aset di kolong jalan tol itu.
Baca juga:
Kebakaran di Kolong Jalan Tol Pluit Dipadamkan Usai 2 Jam Membara
"Pak Lurah sudah bersurat dua minggu yang lalu sebelum kejadian ini, karena tanah ini adalah aset dari PT CMNP, agar segera tindak lanjutnya bagaimana," kata dia di lokasi kebakaran, Minggu 31 Maret 2019.
Kepala Bidang Pembinaan dan Peran Serta Masyarakat Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Meli Budiastuti berujar, prioritas pelaksanaan relokasi ke rumah susun dilakukan sesuai dengan program-program yang ada di Pemerintah Provinsi DKI. Menurut dia, stok unit rusun milik pemerintah daerah juga terbatas.
Petugas Pemadam Kebakaran memedamkan api dalam kebakaran di kolong jalan tol Jembatan Tiga-Pluit, pada Sabtu pagi, 30 Maret 2019. Foto/TMC Polda Metro Jaya
Untuk itu, mengenai nasib warga kolong Tol Pluit yang rumahnya telah hangus terbakar, Meli mengatakan butuh pertimbangan dari pucuk pemerintahan untuk melaksanakan relokasi. "Kalau kejadian force majeure begini, ya kalau ada arahan dari Pak Gubernur atau permintaan dari Wali Kota nanti akan kita pertimbangan," kata Meli, Senin, 1 April 2019.
Baca:
Korban Kebakaran Kolong Tol Pluit Ingin Bangun Ulang Hunian
Kebakaran yang terjadi pada Sabtu pagi lalu menghanguskan sekitar 200 bangunan. Sebanyak 117 kepala keluarga atau 315 jiwa menjadi korban terdampak. Dari jumlah tersebut, 41 orang di antaranya merupakan anak usia sekolah. Kebakaran itu disebabkan dari ledakan kompor milik warga.