TEMPO.CO, Jakarta - Warga RT 03/RW 06 Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menyebut masalah banjir Kali Pulo telah terjadi sejak era Gubernur Sutiyoso. Dia menyebut banjir telah terjadi puluhan kali hingga kini di era Gubernur Anies Baswedan.
Baca:
Banjir Lagi, Warga Kampung Air Tagih Janji Relokasi Anies
Menurut dia, langkah penanganan yang diberikan pemerintah hanya meninggikan tanggul. Puncaknya, dilakukan saat ini di era Anies. "Tanggul ditinggikan terus tanpa memikirkan risiko bagaimana kalau tanggul jebol," kata satu warga setempat, Dani, 45 tahun, Rabu 3 April 2019.
Menurut Dani, peninggian tanggul tidak efektif mencegah banjir. Karena, debit air dari hulu terbendung oleh tanggul. Apalagi, ukuran lebar kali menjadi hanya sekitar satu meter di sekitar RT 03/RW 06. "Bebannya jadi ada di sini, dan sering jebol," kata dia.
Dani menambahkan, pembangunan tanggul juga salah kaprah. Karena, hanya satu sisi tanggul yang ditinggikan, yaitu yang berada di seberang rumah warga. "Bayangkan kalau airnya sejajar dengan rumah kita. Berenang kita di dalam?" kata Dani.
Baca:
Fondasi Tanggul Baswedan Bocor, Warga Kali Pulo Resah
Warga yang mengaku telah tinggal di sana sejak 1999 itu pun mengaku sudah lelah dengan langkah yang dibuat pemerintah DKI. Apalagi, kata Daniel, janji Anies untuk memindahkan rumahnya tidak direalisasi.
Warga menunjuk dua titik pondasi tanggul Kali Pulo yang bocor di RT3 RW6 Kelurahan Jatipadang, Pasar Minggu, Senin, 1 April 2019. Tempo/Imam Hamdi
Menurut dia, janji Anies itu disampaikan melalui rapat RT dan RW yang digelar pada Desember 2017. Pemerintah disebut akan memindahkan enam keluarga yang ada di pinggir Kali Pulo per Februari 2018.
Baca:
Konsep Naturalisasi Sungai Anies Disebut Tak Realistis di Jakarta
"Janji pak Anies waktu itu Februari 2018. Tapi enggak ada sampai jebol lagi, jebol lagi, dan saya bingung problemnya apa," kata dia.