TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan ada dua penyebab mesin tiket otomatis di stasiun MRT tak berfungsi.
Baca: Viral Banyak Sampah di Stasiun MRT, Anies: Bagian dari Pendidikan
Sejak beroperasi secara komersial pada 1 April 2019 lalu, mesin tersebut tak dapat berfungsi. "Penyebabnya yang pertama, uang kertas macet karena lusuh, dan kedua, uang kembalian cepat sekali habis," ujar Kamaluddin lewat pesan pendek, Rabu, 3 April 2019.
Menurut Kamaluddin, hingga saat ini pihaknya terus melakukan evaluasi segala masalah yang muncul ketika MRT beroperasi. Perbaikan mesin tiket otomatis, kata Kamal, merupakan prioritas utama pihak MRT.
Selain itu, menurut dia, sosialisasi kepada masyarakat terkait cara menggunakan mesin perlu ditingkatkan lagi. "Kami evaluasi terus setiap malam," ucap dia.
Mesin tiket otomatis yang tak berfungsi terlihat di Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Penjualan tiket di stasiun itu masih dilayani secara offline atau manual oleh petugas di loket.
Pantauan Tempo pada 2 April 2019, satu vending mechine sempat digunakan, tetapi langsung dihentikan karena kemudian bermasalah alias mengirim pesan 'error'.
Total ada enam vending machine di Stasiun MRT Lebak Bulus. Pemandangan masyarakat tak bisa membeli tiket dari vending machine juga terlihat di Stasiun MRT Bundaran HI. Akibatnya, antrean panjang terjadi di loket pembelian tiket MRT Jakarta.
Baca: Beralih ke MRT, Pengendara Motor: Mahal Sedikit Tidak Apa-apa
Pengelola MRT Jakarta menyediakan meja loket khusus di beberapa stasiun dengan arus penumpang paling tinggi seperti Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Blok M, Stasiun Dukuh Atas dan Stasiun Bundaran HI sebagai salah satu cara mengatasi mesin tiket otomatis yang belum berfungsi. Loket sementara itu melayani pembelian kartu uang elektronik bank atau melakukan top up saldo.