TEMPO.CO, Jakarta - Ramainya antrean masyarakat di muka pintu masuk MRT Bundaran HI memberi berkah tersendiri bagi para penjual kopi keliling yang kerap dijuluki Starbucks Keliling alias Starling. Para pedagang kaki lima atau PKL itu ikut berkerumun di antara calon penumpang MRT yang menunggu pintu masuk dibuka kembali karena kepadatan di dalam stasiun.
Baca berita sebelumnya:
Stasiun MRT Bundaran HI Tutup Sementara, Calon Penumpang Protes
Di antara terik matahari, dagangan aneka minuman yang mereka jual laris manis. "Alhamdulillah, biasanya jam segini masih keliling ke taman, tapi sekarang es-nya aja udah mau habis," ujar Yusron di depan Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu 3 April 2019.
Ia menuturkan, informasi soal ramainya masyarakat di depan pintu masuk MRT Bundaran HI viral di antara sesama penjaja starling. Sekitar pukul 13.00, Yusron bersama pedagang starling lainnya telah menggelar lapak di lokasi. "Deg-degan sih kalau ada Satpol PP," ujar dia.
Warga mengantre di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu, 3 April 2019. Di hari libur Isra Mi'raj warga kembali membludak untuk menjajal MRT Jakarta. TEMPO/Muhammad Hidayat
Libur nasional hari raya Isra Miraj hari ini memang dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk membawa anggota keluarganya 'berwisata' menjajal modara raya terpadu (MRT) Ratangga. Dampaknya, kepadatan penumpang terjadi di beberapa stasiun MRT.
Baca:
Hari Libur Isra Miraj, Antrean Penumpang MRT Sampai Luar Stasiun
Ledakan jumlah penumpang ini membuat pengelola menutup sementara satu dari tiga pintu masuk menuju stasiun yang ada di Bundaran HI. Dampaknya, ratusan masyarakat yang menunggu pintu dibuka kembali terlihat bertamasya di depan pintu masuk.
Tak hanya PKL Starling, Marzuki, PKL penjual somay, juga ikut menggelar lapaknya di atas trotoar Jalan Thamrin itu. Dari pantauan Tempo, ramainya masyarakat dan pedagang ini membuat sampah terserak di sejumlah tempat di sekitaran stasiun MRT. Mereka membuang sembarang sampahnya karena tak menemukan tempat sampah.