TEMPO.CO, Jakarta -Di hari ketiga pengoperasian berbayar MRT Jakarta, sejumlah petugas jaga di Stasiun Senayan terlihat kewalahan membantu calon penumpang.
Joko Susanto, misalnya salah satu petugas jaga mengakui bahwa jumlah personel masih minim sehingga ia harus bekerja ekstra keras.
Baca : Hasil Evaluasi, MRT Tambah Petugas di 4 Stasiun Terpadat
"Emang iya (minim) dan kesulitannya itu kalau untuk yang jaga gate tiket, penumpangnya masih banyak yang kurang tertib, akhirnya prosesnya lama,"ujar Joko yang ditemui di pintu masuk atas Stasiun Senayan, Rabu 1 April 2019.
Joko yang mendapat tugas jaga shift 1 hari ini menyatakan bahwa terkadang ia harus naik turun demi membantu pengguna MRT. Pantauan Tempo dari lokasi terlihat tiga pintu masuk atas termasuk lift prioritas stasiun hanya dijaga 1 orang.
"Kita tidak tetap di sini (pintu atas depan gedung Summitmas) ada rotasi, bisa di tengah (Lift Prioritas) dan di bawah. Kita mobile aja,"ujarnya.
Simak pula :
Tiket MRT Jakarta Diskon 50 Persen, Fraksi NasDem: Itu Muslihat
Total jumlah petugas jaga yang terpantau di Stasiun Senayan hari ini sebanyak 6 orang. Empat orang menjaga di gate tiket bawah dan dua lainnya berjaga di pintu atas, satu di pintu atas depan Kemendikbud dan satu di depan Gedung Summitmas.
Stasiun MRT Senayan juga terpantau mulai dipadati calon penumpang pada jam pada jam 13.00 hingga 15-00. Selain penumpang MRT Jakarta, Stasiun Senayan juga dijadikan sebagai perlintasan beberapa orang yang ingin menyeberang di Jalan Sudirman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.