TEMPO.CO, Jakarta - Enam unit vending mechine atau mesin otomatis tiket MRT Jakarta yang tersedia di Stasiun Lebak Bulus belum bisa digunakan hingga hari keempat Ratangga beroperasi komersial pada Kamis, 4 April 2019.
Baca juga: Hari Pertama MRT Berbayar, 15.500 Penumpang Naik di Lebak Bulus
Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta, Muhammad Kamaluddin, membenarkan vending mechine MRT belum bisa digunakan. Rencananya, hari ini, tahap penyempurnaan sistem vending mechine oleh kontraktor MRT Jakarta akan selesai. "Nanti sore akan kami aktifkan secara bertahap di seluruh stasiun," ujar Kamaludin, Kamis, 4 April 2019.
Petugas Stasiun MRT Lebak Bulus yang enggan disebutkan namanya mengatakan mesin belum bisa digunakan karena masih dalam proses penyempurnaan sistem. Enam unit mesin tiket otomatis itu tersebar di sisi timur dan barat Stasiun Lebak Bulus. "Kami masih melayani penjualan tiket secara offline," kata di di Stasiun MRT Lebak Bulus.
Ia mengatakan hari ini pihaknya membuka tiga dari empat loket penjualan offline di Stasiun Lebak Bulus. Sejak dibuka pada pukul 05.30 sampai 09.00, tercatat sudah 6.000 orang naik Ratangga dari Stasiun Lebak Bulus.
Menurut dia, hari ini jumlah penumpang tidak sebanyak kemarin saat libur Isra Miraj. Penumpang hari ini, sebagian besar menggunakan MRT Jakarta untuk menuju tempat kerjanya. "Kalau kemarin sebagian besar piknikers (orang berlibur)," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Stasiun MRT Lebak Bulus Novrie Franaciscus mengatakan enam unit vending mechine yang disediakan belum bisa digunakan karena dalam proses perbaikan dan penyempurnaan sistem.
Baca juga: Lift Rusak, Penumpang MRT Ini Harus Pindah Stasiun
"Sistemnya sedang dalam perbaikan. Nanti sore kami targetkan vending mechine sudah bisa digunakan," ujarnya. Jika mesin otomatis tiket MRT dipaksakan untuk diaktifkan, kata dia, dikhawatirkan bakal berimbas pada penjualan tiket offline. "Nanti sistem penjualan offline yang bisa terganggu."