TEMPO.CO, Jakarta - Penjambretan berujung maut untuk korban dan tersangka pelaku terjadi di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat dinihari 5 April 2019. Korban tewas adalah RN, seorang mahasiswi berusia 22 tahun, pemilik tas, dan HZ, tersangka pelaku penjambretan.
Baca berita sebelumnya:
Saling Tarik Tas, Korban dan Pelaku Penjambretan Tewas
Berdasarkan kronologis dalam keterangan yang dibagikan kepolisian setempat, penjambretan itu diwarnai kejar-kejaran antara korban dan pelaku. RN dan HZ sama-sama dibonceng sepeda motor. RN dibonceng rekannya sesama mahasiswi, AH, sedang HZ dibonceng MSA.
Mereka sama menunggang sepeda motor jenis Honda Beat. Bedanya, yang digunakan pelaku begal tak menggunakan plat nomor.
Kejar-kejaran dimulai dari lampu merah persimpangan Kuningan dan Menteng, lokasi penjambretan. Hingga sampai di depan Wisma Tugu 66, Setiabudi, terjadi tarik-menarik tas yang dijambret itu antara korban dan pelaku.
Baca juga:
Kisah Sedih Korban Penjambretan yang Tewas di Cempaka Putih
Saling betot menyebabkan mereka semua terjatuh dari kendaraan masing-masing. RN tewas di tempat sedang AH mengalami luka-luka, begitu pula dengan sepasang pelaku. HZ menyusul tewas di rumah sakit akibat luka-lukanya.
Penjambretan menimpa penumpang ojek online di Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, 1 Juli 2018. ISTIMEWA/CCTV
"Untuk pelaku satu (HZ) meninggal dan pelaku dua (MSA) mengalami luka pada bagian belakang kepala dan dibawa ke RS Polri Kramat Jati," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan Komisaris Andi Sinjaya.
Baca juga:
Videonya Viral, Pelaku Penjambretan Maut Ditinggal Kelompoknya
Sebanyak tiga orang telah dimintai keterangan terkait peristiwa penjambretan dan kejar-kejaran pada dinihari itu. Mereka adalah pengemudi ojek online, Rully Sabam dan Afridoni, serta petugas keamanan setempat, Andika Nur Hadiyan.
Simak juga: Untuk Berobat Sipilis, Pemuda Ini Jambret Mahasiswi, Begini Akhirnya