TEMPO.CO, Jakarta - Dua mahasiswi korban penjambretan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat dinihari, 5 April, 2019, adalah juga mitra perusahaan aplikator jasa layanan ojek online. Keduanya adalah Ria Nurhayati (23), korban tewas, dan Ajeng Hendrawati (23), korban yang mengalami luka.
Baca:
Mahasiswi Tewas Bersama Pelaku Penjambretan, Ini Kronologisnya
Identitas ini terungkap di antaranya lewat komitmen biaya bantuan yang diterima keluarga Ajeng di Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Barat. Asuransi kesehatan senlai Rp 25 juta dikucurkan Grab Indonesia untuk membantu mendanai Ajeng menjalani operasi di rumah sakit itu.
"Ajeng kerja sambil kuliah. Dia sudah lebih setahun jadi pengantar Grabfood," kata Bambang Sudarmaji, ayah Ajeng, saat ditemui di Rumah Sakit Pelni, Jumat sore.
Menurut Bambang, Ajeng dan Ria bersahabat cukup lama dan keduanya dinilai sebagai pekerja keras. Ajeng dan Ria membantu membiayai sendiri kuliah mereka di sebuah universitas swasta di bilangan Jakarta Selatan dengan menjadi pengantar makanan.
Baca berita sebelumnya:
Penjambretan Maut di Kuningan, Mahasiswi Ingin Rebut Lagi Tasnya
Bahkan, Bambang menambahkan, Ria juga disebutkannya menjadi guru privat. Sekalipun berdomisili di Gunung Putri Selatan, Kabupaten Bogor, Bambang menuturkan, "Ajeng dan Ria tinggal bersama di Jelambar."
Keduanya menjadi korban penjambretan dan terlibat kejar-kejaran dengan pelakunya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat sekitar Pukul 02.00 WIB. Ajeng dan Ria berboncengan, demikian juga dengan pelaku terdiri dari dua pemuda berboncengan.
Baca:
Mahasiswi Korban Penjambretan: Satu Tewas, Satu Patah Tulang
Mereka lalu terlibat tarik menarik tas dan sepeda motor Ajeng-Ria disebutkan tak terkendali hingga menabrak sepeda motor pelaku. Ria tewas di tempat sedang tiga lainnya termasuk Ajeng dilarikan ke rumah sakit. Satu di antara pelaku penjambretan akhirnya meninggal di rumah sakit.