TEMPO.CO, Jakarta - PT Mass Rapid Transit Jakarta menyatakan mesin tiket otomatis atau ticket vending machine (TVM) akan dioperasikan setelah kartu multi trip MRT bisa digunakan.
Baca: Harga Tiket MRT Normal Mulai Mei, Bos MRT Jakarta Jamin Tak Ada Kendala Lagi
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan masih menunggu Bank Indonesia menyetujui izin kartu multi trip sebagai alat pembayaran MRT.
"Secara prinsip TVM itu harusnya digunakan bersama untuk STT (single trip ticket) dan MTT (multi trip ticket)," kata William saat dihubungi, Sabtu, 6 April 2019.
Saat ini penumpang baru bisa memakai kartu single trip MRT, kartu Jak Lingko, dan uang elektronik dari lima bank. Untuk kartu single trip dibeli dengan harga Rp 15 ribu sebagai biaya jaminan plus tarif kereta. Sementara kartu bank yang berlaku antara lain Flazz (Bank BCA), e-money (Bank Mandiri), Tap Cash (BNI), Brizzi (BRI), dan JakCard (Bank DKI).
Menurut William, pembelian kartu single trip melalui vending machine masih bermasalah ketika dicoba di awal pekan ini. Beberapa bagian mesin, lanjut dia, ternyata tak beroperasi dengan baik. Pemeriksaan atas masalah itu kini masih berjalan.
"Kita evaluasi minggu ini," ucap William.
Sejak operasional komersil kereta MRT pada 1 April 2019 vending machine tak berfungsi di Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Penjualan tiket di stasiun itu masih dilayani secara offline atau manual oleh petugas di loket.
Pantauan Tempo satu vending machine sempat digunakan, tetapi langsung dihentikan karena kemudian bermasalah alias mengirim pesan 'error'. Total ada enam vending machine di Stasiun MRT Lebak Bulus.
Pemandangan masyarakat tak bisa membeli tiket dari vending machine juga terlihat di Stasiun Bundaran HI. Akibatnya, antrean panjang terjadi di loket pembelian tiket MRT Jakarta.