TEMPO.CO, Jakarta - MRT Jakarta Ratangga telah memasuki pekan kedua pengoperasian secara berbayar hari ini, Senin 8 April 2019. Sekalipun masih mengalami kendala teknis di sistem tiket, moda transportasi anyar ini mendapat sambutan antusias banyak kalangan. Ini karena MRT Jakarta Ratangga menambah alternatif moda transportasi massal dan cepat di ibu kota.
Baca:
Sesuai Pergub Anies, Penumpang MRT Harus Patuhi Ini
Di jalur Blok M hingga Bundaran HI, misalnya, kini menjadi tersedia dua moda MRT dan Transjakarta. Sempat muncul usul untuk memodifikasi jalur busway di koridor itu karena dianggap menjadi tak efektif. Transjakarta menolaknya. Tempo mencoba perjalanan di ruas yang saling berimpit itu dan menemukan Transjakarta ternyata bisa kompetitif.
Di koridor itu, MRT dan Transjakarta memiliki kelebihan masing-masing. Tiket Transjakarta sedikit lebih ekonomis, tapi kecepatannya hanya bisa menandingi di waktu tertentu. Berikut ini adalah catatan dari perbandingan perjalanan yang dilakukan Jumat sore lalu, 5 April 2019:
Jalur Busway Transjakarta
Tempo berangkat dari Halte Bundaran HI pada pukul 16.30 tiba di Halte Blok M pada pukul 16.55 WIB. Tiket yang harus dibayar Rp 3.500. Ini berlaku untuk semua perjalanan, tak bergantung jarak, asal tidak keluar dari koridor.
Baca:
MRT Usul Koridor 1 Busway Dihapus, Transjakarta Sodorkan Data Lain
Dalam perjalanan suasana bus cukup nyaman meski beberapa penumpang terpaksa harus berdiri karena kursi sudah terisi penuh. Dari Halte Bundaran HI ke Tosari sangat lancar, begitu juga saat bus menuju Halte Dukuh Atas. Permukaan jalan yang tidak rata dirasa dalam perjalanan dari Halte Dukuh Atas menuju Halte Karet Sudirman, sebelum bus melintas di bawah jalan layang Karet.
Penumpang memadati bus TransJakarta saat melintas di kawasan Sudirman, Jakarta, Minggu (26/2). TransJakarta memberikan Sehari Gratis Naik Busway yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah penumpang TransJakarta pada hari Sabtu-Minggu. TEMPO/Subekti.
Di Halte Masjid Agung, bus sempat terhenti 5-7 menit karena berdekatan dengan lampu merah. Namun setelah itu jalur menuju stasiun terakhir, Blok M cukup lengang. Total waktu tempuh tidak lebih dari 25 menit karena pintu otomatis bus terbuka sekitar pukul 16.54.
"Kita tidak bisa prediksi ya. Tapi akhir-akhir ini setelah ada separator sudah jarang macet," kata Putra, seorang petugas di bus. Dia menambahkan, "Kalau macet banget itu perjalanan bisa sampai satu jam."
Jalur Rel MRT
Tempo menumpang MRT Jakarta Ratangga dari stasiun Blok M. Jalan kaki dari pintu masuknya hampir 500 meter. Setelah membeli tiket, tepat pukul 17.10 WIB, kereta tiba dari arah Lebak Bulus menuju Bundaran HI. Headway antar perjalanan rangkaian kereta di masa awal operasinya ini adalah 10 menit.
Baca:
Penjelasan PT MRT Kenapa Tutup Pintu Stasiun Usai Kampanye Akbar Prabowo
Dalam perjalanan menuju Stasiun Bundaran HI, suasana kereta tak jauh beda dengan bus Transjakarta sebelumnya. Hampir semua penumpang sudah menggenapi kuota kursi dalam kereta.
Dari Blok M menuju Bundaran HI, kereta transit di sejumlah stasiun: Asean, Senayan, Istora Mandiri, Benhil, Setia Budi Astra, dan Dukuh Atas. Saat transit, kereta berhenti paling lama satu menit.
Total waktu yang ditempuh menggunakan MRT sekitar 15 menit karena tepat pada pukul 17.25 WIB kereta sudah tiba di Stasiun Bundaran HI. Adapun menyoal tarif, Tempo harus merogoh kocek sebesar Rp.4.000 plus antrian di loket sekitar 10 menit.
WIRA UTAMA | ZW