TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugraha mengatakan desain jembatan penyeberangan orang (JPO) Pasar Minggu, Jakarta Selatan, nantinya akan mirip seperti tiga JPO kekinian di Sudirman, Jakarta Pusat.
Saat ini, kerangka JPO Pasar Minggu baru saja diturunkan menyusul rencana revitalisasi.
Baca : JPO Pasar Minggu Dibongkar, Begini Desain Barunya Kelak
"Desain Pasming itu futuristik, milenial, dan mengandung kearifan lokal. Artinya kan disana itu ada budaya Betawi, nanti ikon budaya Betawi masuk, tapi dibuat milenial kayak di Sudirman," ujar Hari di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin malam, 8 April 2019.
Dengan desain kekinian itu, Hari menuturkan JPO Pasar Minggu nantinya berfungsi tak hanya untuk menyeberang, tetapi juga untuk selfie, melepas lelah, dan mengobrol, mirip seperti JPO di Sudirman.
Soal fasilitas, JPO Pasar Minggu nantinya juga akan memiliki fasilitas lift, tata pencahayaan, CCTV yang terhubung dengan Jakarta Smart City, hingga penjagaan oleh Satpol PP.
JPO Pasar Minggu mulai dibongkar Jumat malam, 5 April 2019. Tempo/Imam Hamdi
Menurut Hari, JPO yang memiliki desain kekinian itu nantinya juga akan dibuat di empat JPO lainnya termasuk jembatan gantung Daan Mogot.
"Kami akan buat pokoknya yang milenial futuristik dan setiap orang yang arah sana mempunyai pengalaman baru," kata dia.
Simak juga :
Masyarakat Padati JPO Berlampu Warna Bendera Selandia Baru
Soal besaran biayanya, Hari menjelaskan revitalisasi JPO Pasar Minggu membutuhkan biaya sekitar Rp 6 - 7 miliar. Sumber dana itu akan diambil dari sisa koefisien lantai bangunan (KLB) perusahaan swasta yang sebelumnya juga untuk membangun tiga JPO Sudirman.
Saat ini, menurut Hari, sisa dana KLB itu sebesar Rp 60 miliar. Seluruh dana tersebut akan pihaknya gunakan untuk merevitalisasi JPO di Jakarta menjadi JPO kekinian.