TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai lamban dalam memprediksikan potensi banjir Jakarta sehingga muncul genangan air, termasuk di sekitar Cawang, Jakarta Timur. Penilaian anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD DKI, Gembong Warsono, tersebut berbeda dengan Anies Baswedan yang menyalahkan proyek jalur kereta light rail transit atau LRT Jabodebek.
"Pak Anies, kan selalu teriak setelah kejadian," kata Gembong saat dihubungi Tempo, Selasa, 9 April 2019.
Baca: Banjir di Cawang, Menhub Budi Karya Balik Tegur Anies Baswedan
Menurut Gembong, pemerintah daerah gagal mencegah genangan dan banjir Jakarta. Ketua Fraksi PDIP di DPRD ini puin meminta Anies Baswedan agar tidak menyalahkan pemerintah pusat atas banjir Jakarta. Seharusnya Gubernur Anies bisa berkoordinasi sedari awal dengan kontraktor atau penanggung jawab proyek untuk mengantisipasi genangan air atau banjir di sekitar lokasi proyek LRT Jabodebek.
"Ini kan akibat kegagalan mereka (pemda) maka dia (Anies Baswedan) teriak kepada orang lain (pemerintah pusat). Jadi melempar tanggung jawab," ujar Gembong.
Komentar Gembong ini menanggapi Anies yang menuding genangan air di sekitar Cawang disebabkan oleh proyek LRT Jabodebek yang menutup saluran air. Gubernur Anies Baswedan juga menyebutkan bahwa Adhi Karya selaku kontraktor tidak menyediakan pompa untuk mengatasi genangan di sekitar lokasi pembangunan sehingga ketika hujan deras area itu akan tergenang.
Lihat: Menhub Balas Kritik Soal Banjir LRT, Anies: Gak Usah Diperpanjang
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tak terima dengan pernyataan Anies Baswedan. Dia meminta Anies untuk memberikan data dan bukti bahwa pengerjaan LRT Jabodebek jadi penyebab muncul genangan atau banjir Jakarta.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sampai ikut komenyar. Dia meminta masing-masing pihak tidak saling menyalahkan. "Saya enggak mau saling menyalahkan, kerjakan saja bidang masing-masing. Kalau ada masalah, ketemu, enggak usah (dibuka) ke publik," ucapnya dalam acara Coffee Morning di kantornya, Jakarta Pusat, pada Senin, 8 April 2019.
LANI DIANA