TEMPO.CO, Depok - Ita Sachari diduga melarikan sepeda motornya lebih dari 30 kilometer per jam sebelum mengalami kecelakaan dan tewas di sling baja Jalan Margonda, Kota Depok, Senin subuh, 8 April 2019. Laju sepeda motor itu diperkirakan berdasarkan hasil pemeriksaan polisi di lokasi kecelakaan.
Baca:
Celaka di Sling Baja Jalan Margonda, Korban Tak Hafal Rem Motor?
“Kondisi jalan sepi, dan korban memacu kendaraan di lajur cepat, kemungkinan kecepatan di atas 30 km per jam,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kota Depok, Komisaris Sutomo, Rabu 10 April 2019.
Sutomo mengatakan masih menunggu hasil pemeriksaan dari Polda Metro Jaya menggunakan alat Traffic Accident Analysis (TAA). “Hasil TAA nya belum keluar, tapi hasil cek TKP (Tempat Kejadian Perkara) itu memastikan kecelakaan tunggal,” kata Sutomo menambahkan.
Kepolisian gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Depok melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Selasa, 9 April 2019. Polisi menyelidiki penyebab kecelakaan tunggal yang menewaskan Ita Sachari (27) pada Senin 8 April 2019 sekitar pukul 05.00 WIB. TEMPO/Ade Irawan
Sutomo menduga, Ita hilang kendali. Dia merujuk kepada waktu kejadian kecelakaan. “Mungkin mengantuk atau hal lain, yang pasti pengemudi diduga hilang kendali,” katanya lagi.
Baca:
Ita Sachari Tewas Terjerat Sling Baja Jalan Margonda? Ini 5 Faktanya
Penyebab kecelakaan yang dialami Ita Sachari, 27 tahun, sempat simpang siur. Polisi awalnya menyebut tabrak lari tapi kemudian meralatnya menjadi kecelakaan tunggal setelah melihat rekaman kamera CCTV milik satu toko.
Kematian Ita menjadi buah bibir karena kepalanya terputus dari badannya. Diduga dia terpental dari sepeda motor yang dikendarainya karena menabrak sparator jalan dan oleng. Kepala korban lalu tersangkut tali sling baja di median jalan.
Baca:
Kecelakaan di Jalan Margonda, Begini Pemkot Bicara Tali Sling di Median Jalan
Sebab kematian akibat sling baja Jalan Margonda itu diperkuat keterangan dari Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramatjati Komisaris Besar Edi PurnomoJalan. Dia mengatakan korban kecelakaan di Margonda, mengalami luka tidak rata di bagian leher. Menurut dia, luka tersebut berasal dari suatu jeratan. "Lukanya memiliki tepi yang tidak rata. Seperti luka jerat," kata Edi.