TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana melakukan penataan kolong tol di wilayahnya. Dalam melakukan penataan itu, Anies akan merujuk seperti yang ada di luar negeri.
"Kami punya banyak contoh dari tempat-tempat di dunia, di mana itu bisa dipakai unruk kegiatan masyarakat, kegiatan seni, budaya, sampai kegiatan komersial," kata Anies di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 11 April 2019.
Baca: Anies Ingin Buat Kolong Tol Jadi Ruang Interaksi Warga
Salah satu yang menjadi contoh penataan itu, menurut Anies, terlihat di kolong tol Slipi, Jakarta Barat. Saat ini kolong tol tersebut telah menjadi lokasi olahraga papan luncur atau skateboard.
Namun, soal kolong tol mana yang akan ia prioritaskan untuk ditata, Anies belum bisa memastikannya karena belum ada surat balasan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR).
Anies mengatakan telah menyurati Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk melimpahkan tanggung jawab pengelolaan kolong tol kepada pemerintah DKI. Surat itu ia kirim pada 6 Maret 2019.
Baca: Surati PUPR, Anies Ingin Ambil Alih Pengelolaan Kolong Tol
Dalam surat itu tertulis bahwa pemda memohon untuk bisa menggunakan ruang kosong di kolong tol Plumpang-Pluit dan Grogol-Pluit. Tujuannya untuk mengamankan kolong tol dan menciptakan kegiatan interaktif serta produktif bagi warga. Anies berjanji akan memanfaatkan kolong tol sesuai ketentuannya.
Sebab, Anies mengaku geram dengan penanggung jawab yang tak mengelola kolong tol dengan baik. Selama ini, menurut dia, pengelola mengabaikan pengelolaan kolong tol sehingga muncul sejumlah masalah atau insiden. Selama ini, pengelolaan kolong tol berada di tangan pengelola jalan tol. "Jadi kalau ada masalah di kolong tol jangan tanya ke kami," kata Anies.
Salah satu kondisi kolong tol yang kerap disoroti adalah kolong Tol Pluit, Jakarta Utara. Di sana, banyak permukiman liar memadati kolong tol. Ada juga titik dimana masyarakat membuang sampah di kolong tol.