TEMPO.CO, JAKARTA - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan calon presiden nomor urut 02, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan postingannya di Twitter mengenai Ratna Sarumpaet merupakan respons atas makian netizen mengenai berita penganiayaan Ratna yang beredar kala itu.
"Gua enggak cuit, gue cuit itu menjawab karena Bu Ratna dimaki dan sebagainya," ujar Dahnil di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis 11 April 2019.
Baca: Nanik S Deyang Bersaksi, Ratna Sarumpaet: Dia Pembohong Jahat
Kicuan Dahnil tersebut tertuang dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum perkara penyebaran kabar bohong yang memicu keobaram dengan terdakwa Ratna Sarumpaet. Dalam postingnya di Twitter, Dahnil menulis, "Peristiwa terjadi pada 21 Sept, beliau takut melapor, karena trauma Mas. Saksi kaget, Bahkan, di tengah kekerasan yg dialami seorang ibu kalian masih memaki?"
Menurut Dahnil, Ratna Sarumpaet tidak berhak untuk menerima makian tersebut karena Ratna adalah pegiat HAM yang aktif dalam memperjuangkan hak rakyat kecil.
Saat bersaksi di pengadilan, Dahnil membenarkan telah memberikan konfrimasi kepada sejumlah media massa tentang berita penganiayaan Ratna Sarumpaet. Dia berdalih, informasi penganiayaan sudah dibenarkan oleh Ratna Sarumpaet. "Waktu itu banyak media yang mengkonfirmasi kepada saya."
Dalam perkara ini Ratna Sarumpaet didakwa dengan dua pasal, yaitu Pasal 14 ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang mengedarkan kabar bohong, dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan rakyat. Dan Pasal 28 Ayat 2 juncto 45A Ayat 2 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik tentang menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan suku, agama, ras, dan golongan.
Selanjutnya, Dahnil mengatakan dia mendengar berita penganiayaan Ratna Sarumpaet pada saat rapat bersama dengan Prabowo Subianto di Jalan Kartanegara, Jakarta Selatan. Seluruh peserta rapat, termasuk Prabowo, kaget. Beberapa orang dalam pertemuan tersebut juga memperlihatkan foto-foto wajah Ratna Sarumpaet yang penuh luka dan lebam.
"Kami, Pak Prabowo kaget dengan berita penganiayaan karena beliau merupakan penggiat HAM," ujar mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah itu.
Dahnil menyebutkan, keesokan harinya pada 2 Oktober 2018 Prabowo bertemu dengan Ratna Sarumpaet di Rumah Polo di Hambalang. Dahnil Anzar mengatalan dirinya tidak mengetahui isi pertemuan tersebut karena tidak menghadirinya.
Baca: Begini Kronologi Kasus Hoax Ratna Sarumpaet
Belakangan Ratna Sarumpaet mengaku luka lebam di wajahnya bukan karena penganiayaan, namun akibat operasi wajah. Dia tidak menyangka jika cerita bohong tersebut terus berkembang setelah disampaikan di keluarganya. Ratna pun tidak mengira cerita bohong tersebut meluas hingga ke luar dari keluarga, seperti rekan politukus termasuk di koalisi pendukung Prabowo Subianto.
Taufiq Siddiq