TEMPO.CO, Depok – Pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia, Djoko Setijowarno, menilai kematian Ita Sachari tidak sepenuhnya karena keberadaan pagar tali sling baja Jalan Margonda. Pagar jenis itu banyak digunakan di lokasi selain Jalan Margonda, Kota Depok.
Baca berita sebelumnya:
Celaka di Sling Baja Jalan Margonda, Korban Tak Hafal Rem Motor?
“Tidak bisa sepenuhnya karena pagar yang berbentuk sling, tapi dilihat penyebab sebelumnya,” kata Djoko, Kamis 11 April 2019.
Djoko mencontohkan, penggunaan pagar dari tali sling baja juga ada di jalan di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. “Dan setahu saya belum terjadi kecelakaan seperti di Margonda, artinya bisa saja kejadian kemarin itu kasuistik,” kata Djoko.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok, Ety Suryahati, juga menerangkan bahwa sling baja Jalan Margonda untuk menjaga tanaman di sepanjang median jalan itu. “Sebelum ada itu, orang sembarangan menyeberang jalan, selain bahaya juga tanaman banyak rusak,” kata Ety.
Baca:
Terungkap, Laju Motor Korban Celaka di Sling Baja Jalan Margonda
Sling baja Jalan Margonda juga disebutkannya bisa menjadi penyelamat. Dia merujuk kepada beberapa kejadian kecelakaan kendaraan roda empat. "Mobilnya naik ke trotoar nyangkut di sling, sehingga tidak sampai menyeberang ke arah berlawanan,” kata Ety.
Kepolisian gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Depok melakukan olah TKP kecelakaan di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Selasa, 9 April 2019. Kepala Seksi Kecelakaan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Herman mengatakan, pihaknya melakukan olah TKP dengan menggunakan teknologi Traffic Accident Analysis (TAA). TEMPO/Ade Irawan
Sebelumnya, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kota Depok, Komisaris Sutomo, meminta pagar sling baja Jalan Margonda diganti. Hasil pemeriksaandi lokasi kecelakaan menunjukkan Ita Sachari, perempuan berusia 27 tahun, tewas setelah terjerat sling baja itu.
Baca:
Ita Sachari Tewas Terjerat Sling Baja Jalan Margonda? Ini 5 Faktanya
Ita Sachari bisa terpental dari sepeda motor yang dikendarainya diduga akibat kecelakaan tunggal. Kecelakaan mengenaskan itu terjadi pada Senin subuh 8 April 2019, saat Ita baru saja pulang kerja.