TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Bima Arya mengaku siap dipecat dari Partai Amanat Nasional (PAN) karena mendukung capres yang berbeda dari pilihan partainya itu. Wali Kota Bogor terpilih periode 2019-2024 itu menyatakan dukungannya untuk inkumben Joko Widodo atau Jokowi.
Baca juga:
Butuh 15 Ribu TPS, Kabupaten Bogor yang Terbesar dan Paling Rawan
Bima Arya segera dilantik kembali untuk periode keduanya sebagai Wali Kota Bogor itu pada 20 April mendatang. Dia saat ini adalah juga Wakil Ketua Umum DPP PAN. Partainya itu tergabung dalam Koalisi Adil Makmur menyokong capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.
"Insya Allah saya siap atas segala risikonya. Prinsip saya right on is my party when it's right keep it right when it's wrong make it right," ucap Bima usai kegiatan 'Speek Up Satukan Suara' di Puri Begawan Kota Bogor, Jumat malam, 12 April 2019.
Bima menegaskan tidak terpikirkan olehnya untuk keluar dari PAN. Alasannya, apa yang dipilihnya saat ini tak bertabrakan dengan tujuan awal pendirian partai berlambang matahari itu, yakni menjunjung tinggi reformasi.
Baca juga:
Video Viral Kepala Desa di Bogor Ajak Pilih Jokowi, Begini Isinya
"Saya ikut mendirikan partai ini, tidak ada sedikitpun ingin keluar dari Partai. Ini adalah ikhtiar saya untuk sejalan dengan platform partai," kata Bima.
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo saat menghadiri kampanye terbuka di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 12 April 2019. TEMPO/Egi Adyatama
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, mantan politikus PAN yang sekarang menjadi kader Partai Nasdem, Wanda Hamidah. Perempuan yang pernah menjadi bintang iklan sabun kecantikan itu mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Bima Arya.
Baca juga:
Tanah Jalan Desa Disita Bank, 100 Keluarga Terisolir di Bogor
"Saya juga menjadi kader PAN selama 16 tahun, tapi kemudian dikeluarkan gara-gara dukung Jokowi. Bagi saya negara lebih penting," kata Wanda membandingkan dirinya dengan Bima Arya.
ANTARA