TEMPO.CO, Jakarta -Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota sudah menyiapkan 2.300 personil gabungan dengan TNI untuk mengamankan pelaksanaan Pemilihan Umum atau Pemilu 2019 yang akan berlangsung pada Rabu, 17 April 2019 lusa.
Fokus utama pengamanan adalah menjaga ribuan Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Baca : Ini Alasan Bawaslu DKI Sebut Cakung di Peta Kerawanan Pemilu 2019
"Ada tiga kategori TPS yang dijaga," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Komisaris Besar Indarto di Bekasi, Ahad, 14 April 2019.
Menurut dia, setiap 10 TPS kategori kurang rawan dijaga 2 personil, sedangkan 8 TPS kategori rawan dijaga oleh 2 personil, lalu setiap enam TPS paling rawan atau rawan sekali dijaga dua personil.
Indarto mengatakan, melalui inteljen pihaknya telah mengidentifikasi TPS rawan konflik. Yaitu di wilayah Bekasi Utara dan Bekasi Timur. Berdasarkan identifikasi, kata dia, dua wilayah itu ada riwayat kasus tawuran.
Simak juga :
Masa Tenang, Bawaslu DKI: 3 Lokasi TPS Rawan di Jakarta Utara
"Sebetulnya TPS di wilayah Kota Bekasi itu berkategori kurang rawan pemetaan intelijen. Tetapi itu (potensi konflik) harus tetap diantisipasi terutama di daerah yang memiliki riwayat konflik seperti tawuran," kata dia.
Komisi Pemilihan Umum Kota Bekasi menetapkan sebanyak 6721 tersebar di 56 kelurahan untuk gelaran Pemilu 2019. Sedangkan jumlah daftar pemilih tetap di wilayah itu mencapai 1.683.283.