TEMPO.CO.Tangerang- Masih ingat Ratu Kerajaan Ubur Ubur bernama Aisyah Tusalamaja Baiduri Intan? Saat ini wanita 26 tahun itu menjalani hukuman di Rumah Tahanan Kelas 1 Serang, Banten. Namun, dia tetap memiliki hak pilih dalam Pemilu 2019 termasuk pencoblosan Pilpres 2019 pada Rabu 17 April nanti.
"Yang bersangkutan masih diusahakan ikut (pemilihan presiden dan pemilihan legislatif)," kata Kepala Rutan Serang Anton kepada Tempo, hari ini, Senin, 15 April 2019.
Baca: Kerajaan Ubur-ubur Diduga Aliran Sesat, Begini Ajarannya
Menurut Anton, Ratu Kerajaan Ubur Ubur Aisyah sedianya menggunakan hak pilih di hari pencoblosan di Rutan Serang -- rutan laki-laki dan titipan narapidana perempuan. Dia tengah menjalani vonis 5 bulan penjara yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Serang pada Maret 2019. Dia salah satu dari total 453 warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan Serang yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). Mereka disediakan tiga tempat pemungutan suara (TPS) khusus. Total terdapat 527 penghuni disana.
"Dia (Aisyah berkelakuan baik) dan mengikuti kegiatan di rutan," kata Anton.
Nama Aisyah sempat moncer karena dia mentahbiskan diri sebagai ratu Kerajaan Ubur Ubur. Perempuan bergelar sarjana seni tersebut memiliki pengikut 11 orang dan melakukan kegiatan ritual dengan menyampuradukkan nyinden dan dan zikir disertai penyalaan api dupa. Kegiatan ini berlangsung di komplek pemukiman di Lingkungan Sayabulu, Kelurahan Serang, Kota Serang. Karena meresahkan Aisyah ditangkap berikut pengikutnya pada Agustus 2018.
Suami Aisyah, Rudi Chairil Anwar, yang sudah bermukim di sana sejak 2016 sebagai tukang pijat tunanetra dan pedagang burung pun harus hengkang bersama tiga anak mereka. Dia juga diketahui sebagai paranormal.
Menurut Kepala Polresta Kota Serang saat itu, Ajun Komisaris Komarudin, yang kini menjabat Wakil Kepala Polresta Tangerang, keluarga Aisyah sempat diamankan di rumah singgah Kota Serang.
Aisyah teregister di Rutan Serang pada 18 Agustus 2018. Setelah menjalani tahanan tiga hari, status Aisyah dibantarkan pada 21 Agustus 2018. Dia masuk kembali ke Rutan Serang pada 8 Januari 2019 hingga saat ini.
Menurut Ketua RT 02 Lingkungan Sayabulu Surya Miharja, rumah ditinggalkan Aisyah dan keluarga serta pengikutnya sejak wanita itu dicokok polisi. "Warga tak menghendaki mereka kembali. Sejak ditangkap rumah itu kosong sekarang," kata Surya.
Surya mengatakan warga tidak terima rumah itu dijadikan tempat berkumpul dan ritual berbau dupa, berzikir, dan nyinden. Mereka terganggu dengan aktivitas aneh tersebut. Saat ini rumah bercat putih bekas Kerajaan Ubur Ubur dengan pagar cat kuning itu seperti 'rumah hantu', kotor dan berdebu karena tidak terawat.
Lihat juga: Ritual Aneh Kerajaan Ubur Ubur, Diawali Yasinan Ditutup Joget
Kala itu, pasien suami Aisyah banyak yang datang dari luar kota, termasuk orang-orang yang ingi menjadi anggota DPRD Serang. Kini, menjelang hari pencoblosan Pilpres 2019, keberadaan Rudi Chairiul Anwar pun tak terlacak setelah Kerajaan Ubur Ubur menjadi persoalan.
AYU CIPTA