TEMPO.CO, Bekasi - Bocah tiga tahun berinisial ASA, yang menjadi korban penculikan anak di Bekasi, sempat tak mengenali ibunya, Aprilina Lestari. Bocah itu hilang selama 5 hari diculik oleh seorang pengemis ketika sedang bermain di Masjid Al Amin, Jalan Bintara 3, Bekasi Barat, pada Selasa, 9 April 2019 pukul 09.45 WIB.
Baca: 5 Fakta Penculikan Balita di Bekasi, Berpindah-pindah Masjid
ASA ditemukan polisi dan ibunya, April, di masjid Stasiun Pasar Senen pada Ahad petang, 14 April lalu. Pada saat ditemukan, ASA masih bersama perempuan 55 tahun yang menculiknya, Anggraini.
Menurut April, ketika ditemukan anaknya sempat tak mengenalinya. Perlahan, April bersama ibunya, Sri Wahyuni mengajak ASA bermain. "Lama-lama akrab kembali," kata April di kediamannya, Selasa, 16 April 2019.
Perempuan 18 tahun itu mengatakan, tak ada perubahan signifikan pada tubuh anaknya tersebut. Hanya rambut ASA yang lebih pendek. Bagian ikal rambutnya telah dipotong oleh pelaku penculikan.
"Pakaiannya juga ganti, yang lama ada di dalam tas nenek-nenek itu," ujar April.
Ketika pergi dari rumah, ASA memakai kaus warna merah muda, dan celana legging hitam.
Meski perubahan ASA hanya pakaian dan rambut yang lebih pendek, April pangling. Perempuan itu perlu waktu beberapa menit untuk memastikan ASA adalah putrinya.
"Ini anak saya bukan ya, masih sempat ragu," ucap April.
April yakin setelah meraba bagian dagu ASA. Sebab, anaknya yang sejak kecil tinggal bersama neneknya tersebut memiliki bekas luka bisul. Benjolan itu menjadi ciri khusus yang mudah dikenali.
"Setelah yakin, kami dibawa ke Polda, dicek kesehatan oleh dokter anak dan dinyatakan dalam kondisi sehat," ujar dia.
Baca: Cerita Aprilina, Ibu Korban Penculikan Anak di Bekasi
Penculikan anak di Bekasi ini cepat terbongkar karena peristiwa itu terekam CCTV masjid. Hasil interogasi polisi terhadap Anggraini mengungkap motif penculikan perempuan yang sehari-hari mengandalkan belas kasihan orang untuk memperoleh uang. Dia sengaja menculik ASA untuk dijadikan pengemis.