TEMPO.CO, Jakarta -Satu lagi petugas di Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS Pemilu 2019 gugur dalam tugas. Kali ini datang dari tim pengawas pemilu tingkat TPS atau Petugas Pengawas TPS pada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bogor.
Komisioner Bawaslu Kabupaten Bogor, Naotalia Apapyo mengatakan, kejadiannya di TPS 20 Desa Cibodas, Kecamatan Rumpin. Petugas atasnama Jamaludin meninggal usai melakukan pemantauan proses pleno penghitungan suara di tingkat Kecamatan.
Baca : KPU Bogor Berduka Cita, Dua Ketua KPPS Pemilu 2019 Meninggal
“Kejadiannya semalam, salah satu petugas lapangan kita menghembuskan nafas terakhir usai menjalankan tugasnya,” kata Nao dikonfirmasi Tempo, Minggu 21 April 2019.
Nao mengatakan, selain petugas yang meninggal beberapa petugas pengawas juga banyak yang terpaksa harus dirawat karena faktor kelelahan dalam menjalankan tugasnya.
Meski tidak menyebut jumlah pasti, namun Nao mengatakan, ada lebih dari sepuluh petugas pengawas yang tersebar di beberapa kecamatan se Kabupaten Bogor.
“Seperti di Kecamatan Klapanunggal, Rancabungur, Ciseeng, Babakan madang, Cijeruk, Kemang, Tamansari, Tenjo, Dramaga, Cigombong dan beberapa kecamatan lain,” kata Nao.
Nao mengatakan, para petugas pengawas tersebut tidak mendapatkan asuransi kesehatan, untuk itu dirinya berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian mengingat tugas yang dilakukan para petugas lapangan sangat banyak.
“Kami berharap ada apresiasi yang sebesar-besarnya, mengingat Asuransi tidak ada. Kami pun sudah menginventarisir seluruh petugas sakit maupun meninggal untuk dilapirkan ke Bawaslu RI,” kata Nao.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bogor mendata hingga H+4 pelaksanaan pemilu 2019 sudah ada 6 petugas tingkat TPS yang sakit hingga meninggal usai melaksanakan tugasnya dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara (P2S)
“Dua meninggal yakni Ketua KPPS Sukaharja, Cijeruk, Zaenal dan Ketua KPPS Bojonggede, Rusdiono. Sisanya sebanyak empat orang masih dalam perawatan intensif,” kata Komisioner KPU Kabupaten Bogor, Herry Setiawan.
Simak juga :
Diduga Kelelahan, Ketua PPS Meninggal di Kota Bekasi
Herry mengatakan, sebagai upaya antisipasi semakin banyak petugas yang sakit pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor guna menyediakan petugas medis di setiap Kecamatan.
“Alhamdulillah Pemkab Bogor telah merespon beratnya tugas KPPS dengan menyiapkan tenaga medis di 40 kecamatan dan memeriksa kondisi kesehatan para penyelenggara, baik PPK dan PPS yang saat ini sedang rekapitulasi suara di kecamatan,” kata Herry.