Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jumlah Sekolah Ramah Anak Anti Bullying di DKI Akan Ditambah

Reporter

image-gnews
Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta merencanakan program percepatan pembangunan 1.200 Sekolah Ramah Anak di Ibu Kota. Dinas Pendidikan DKI menargetkan jumlahnya mencapai 60 persen dari total 4.629 sekolah. Program tersebut dinilai efektif untuk mencegah tindak kekerasan atau perundungan (bullying) di lingkungan sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan DKI  Ratiyono membeberkan fasilitas sarana dan prasarana sekolah di Ibu Kota cukup memadahi untuk menjadikan sekolah-sekolah tersebut menjadi ramah anak. Namun, perlu pelatihan sumber daya manusia dan menyiapkan sistem agar jumlah Sekolah Ramah Anak untuk mencegah bullying semakin banyak. "Dengan begitu dalam waktu tidak terlalu lama semua sekolah di Jakarta harus ramah anak," kata dia, Senin, 22 April 2019, seperti dikutip dari Koran Tempo edisi Selasa, 23 April 2019.

BacaAnak Dibully Senior, Orang Tua Siswa SMAN 7 Bogor Lapor Polisi

Ratiyono menargetkan dalam setahun ini akan ditambah jumlah Sekolah Ramah Anak menjadi 1.200 dibanding sebelumnya. Saat ini, jumlah Sekolah Ramah Anak dari berbagai jenjang di semua wilayah DKI hanya 315. Padahal, jumlah sekolah negeri dan swasta mencapai ribuan.

Karena itu dia melakukan percepatan dengan mengumpulkan semua pihak atau stakeholder, termasuk para kepala sekolah. Mereka akan mendapatkan pelatihan dan pembekalan pembangunan sistem Sekolah Ramah Anak. Setiap sekolah juga diminta mencontoh dari sekolah-sekolah lain yang terlebih dulu merintis menjadi Sekolah Ramah Anak.

Pemberlakuan sistem Sekolah Ramah Anak akan dilakukan secara serentak di Jakarta mulai tahun ini. Kata Ratiyono, program ini tak memerlukan anggaran khusus melainkan hanya berbekal dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dia mencontohkan, pihak sekolah bersama orang tua murid mencegah tindak kekerasan atau bullying. Jika terjadi kekerasan, mereka akan melakukan tindakan taktis sebagai upaya penanganan.

Pihak sekolah juga melakukan pencegahan keamanan siswa, makanan, termasuk mencegah siswa tidak merokok dan menggunakan obat-obatan terlarang. Menurut Ratiyono, caranya DKI akan melibatkan berbagai pihak terkait. "Misalkan latihan bencana kami undang BPBD, guru-guru dilatih, lalu dipraktekkan di sekolahnya."

Ratiyono pun menyatakan optimistis semua target itu bakal tercapai lantaran adanya komitmen yang kuat dari masing-masing sekolah dan orang tua murid. Dia mengatakan sekolah di DKI harus menjadi barometer Sekolah Ramah Anak di Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, mengatakan bahwa program Sekolah Ramah Anak dapat menurunkan tingkat kekerasan dan perundungan atau bullying yang terjadi di sekolah. "Sekolah harus bergerak berlandaskan kepentingan yang terbaik untuk anak, menyediakan kondisi sosial, fisik, dan emosional yang tepat untuk mempromosikan pembelajaran serta pembentukan identitas," kata Retno.

Inisiatif awal pembentukan Sekolah Ramah Anak ini dilandaskan Konvensi Hak Anak menurut Perserikatan Bangsa-bangsa. Hak-hak yang mendasar yang harus didapat anak di antaranya mulai dari dilahirkan, memiliki nama dan kewarganegaraan, merasa aman dan dilindungi dari kekerasan pelecehan dan eksploitasi, menerima pendidikan berkualitas, dan lain sebagainya.

SimakDiduga Korban Bullying, Siswa SD Ini Kejang-kejang 

Menurut Retno, sekolah harus melindung hak-hak tersebut sembari menuju pada realisasi potensi terbaik setiap anak di dalam dan di luar sekolah. Ini berarti mempromosikan inklusivitas, martabat, toleransi, kesehatan, status gizi, dan kesejahteraan, serta sistem dukungan masyarakat. Karena itu, dia mendukung upaya DKI untuk melakukan percepatan Sekolah Ramah Anak di Jakarta.

Adapun Deputi Menteri Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lenny Rosalin, sebelumnya membeberkan bahwa sebagian besar anak Indonesia belum memanfaatkan waktu luang yang baik di luar sekolah. "Kalau anak terus beraktivitas positif di luar jam sekolah, maka dorongan anak ke arah negatif bisa ditekan,” ucap dia.

Dia menemukan bahwa waktu luang yang tidak dimanfaatkan dengan baik sangat berhubungan dengan peningkatan jumlah kasus tawuran, perisakan atau bullying, perokok usia dini, penyalahgunaan narkotika, dan tindakan kejahatan lain yang melibatkan anak di sekolah. Karena itu diperlukan perlindungan terhadap anak untuk mewujudkan Indonesia layak anak.

AVIT HIDAYAT | LARISSA HUDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peserta SNBP 2024 Lolos ke Unpad Datang dari 1.000 Lebih Sekolah

1 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Peserta SNBP 2024 Lolos ke Unpad Datang dari 1.000 Lebih Sekolah

Terima lebih dari 31 ribu pendaftar, Unpad jadi PTN kelima terbanyak yang dituju peserta SNBP 2024


Belasan Ribu Siswa Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir di Demak

6 hari lalu

Seorang kakek digendong anaknya melintasi banjir untuk mengikuti pengajian di Masjid Agung Demak di kawasan alun alun kota, Selasa, 19 Maret 2024. Banjir telah merendam 11 kecamatan di Kabupaten Demak, akibat 6 tanggul sungai jebol tidak kuat menahan derasnya arus sungai. Tempo/ Budi Purwanto
Belasan Ribu Siswa Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir di Demak

Sebanyak 330 sekolah dari tingkat TK hingga SMP terdampak bencana banjir yang melanda Kabupaten Demak. Dinas Pendidikan meminta siswa belajar daring.


Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

8 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

Keluarga anak korban bullying geng pelajar Binus School Serpong enggan berdamai. Mereka tetap akan melanjutkan kasus ke proses hukum.


Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

9 hari lalu

Seorang wanita terlihat dengan poster presiden Nigeria Muhammadu Buhari, ketika kerabat korban penculikan kereta api Kaduna berunjuk rasa di Abuja, Nigeria 25 Juli , 2022. REUTERS/Afolabi Sotunde/File Foto
Geng Kriminal Bersenjata di Nigeria Menculik 100 Orang

Aksi penculikan massal ini dilakukan oleh geng kriminal bersenjata yang menuntut uang tebusan.


Baleg DPR Bilang Ada Usul Jakarta Jadi Ibu Kota Legislatif, Apa Artinya?

12 hari lalu

Suasana rapat kerja Badan legislasi DPR RI membahas RUU DKJ di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Rapat tersebut membahas kelanjutan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) dan pembahasan akan dilanjut di tingkat panitia kerja (Panja) mulai besok serta menargetkan disahkan pada 4 April 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Baleg DPR Bilang Ada Usul Jakarta Jadi Ibu Kota Legislatif, Apa Artinya?

Ketua Baleg DPR berkelakar gagasan Jakarta jadi ibu kota legislatif bisa sejalan dengan para legislator yang enggan pindah kantor ke IKN.


KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

15 hari lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.


Daftar Perolehan Suara Partai untuk DPRD DKI Pemilu 2024, PSI Lampaui PAN-Demokrat-PPP

16 hari lalu

Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (tengah) disaksikan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kedua kiri), Sekjen PSI Raja Juli Antoni (kiri) dan jajaran pengurus mengangkat koin bersimbol PSI pada puncak perayaan HUT ke-9 PSI di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 9 Desember 2023. Kegiatan yang diikuti ribuan simpatisan PSI se-Jawa Tengah tersebut mengusung tema Dendang Sayang PSI Menang. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Daftar Perolehan Suara Partai untuk DPRD DKI Pemilu 2024, PSI Lampaui PAN-Demokrat-PPP

KPU DKI mengumumkan perolehan suara dalam Pileg DPRD DKI di Pemilu 2024. PSI menempati urutan ke-7 melampaui PAN, Demokrat, dan PPP.


Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

16 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).


Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

18 hari lalu

Geng Tai Binus School Serpong Beri Keuntungan ke Anggota: dari Uang Parkir hingga Derajat Dinaikkan
Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

Kuasa hukum korban perundungan Geng Tai SMA Binus School Serpong meminta agar empat tersangka segara ditahan.


Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

18 hari lalu

Binus School Serpong. Tempo/Muhammad Iqbal
Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

Aksi perundungan Geng Tai di Binus School Serpong sudah terjadi sejak empat tahun lalu.