TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sekolah SMP Islam Al Azhar 12 Rawamangun Muhammad Ali menilai penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) saat ini lebih aman. UNBK jauh lebih aman dibandingkan penyelenggaraan ujian nasional konvensional.
Baca: 1.170 Server Disiapkan untuk UNBK SMA di DKI
"Lebih aman, sulit terjadi kecurangan karena menggunakan sistem acak soal dan menggunakan pengamanan digital berlapis," kata Muhammad Ali saat ditemui disela-sela penyelenggaraan UNBK, Selasa 23 April 2019.
UNBK SMP baik negeri maupun swasta saat ini memasuki hari ketiga. Ali mengatakan tidak ada kendala-kendala selama pelaksanaan UNBK ini, semua berjalan dengan lancar.
“Alhamdulillah tidak ada kendala-kendala selama pelaksanaan UNBK ini, kalaupun ada kendala itu lebih ke kendala teknis, seperti, sinkronisasi dua hari sebelum UNBK, mungkin masih ada aplikasi-aplikasi yang berbenturan dengan aplikasi UNBK sehingga tidak jalan aplikasinya,” ujar Ali.
Satu-satunya masalah UNBK, yang merupakan sistem base on server adalah konektivitas internet harus stabil.
Untuk sistem pengawasan UNBK di SMP Al Azhar, kata Ali, meskipun tidak ada pelatihan khusus namun ada pembekalan bagi guru yang akan menjadi pengawas ujian.
“Tidak ada pelatihan khusus untuk pengawasan UNBK, tapi ada pembekalan untuk para pengawas sebelum UNBK, dulu pengawas itu disilang antara negeri ke swasta swasta ke negeri, kalau sekarang lebih swasta ke swasta, jadi yang ngawas di sini dari sekolah-sekolah swasta,’ ujarnya.
Menurut dia sebanyak 172 siswanya mengikuti UNBK tahun ini, dengan 11 pengawas dari sekolah lain.
Agus Setiawan, Humas IT SMP Islam Al-Azhar 12 Rawamangun mengatakan, sekolah hanya memakai aplikasi yang sudah disediakan pemerintah.
“Karena memang aturannya seperti itu, tidak bisa ditambah atau dikurangi, sekolah bisa memproteksi dengan memberikan arahan bagaimana cara siswa mengerjakan, dari mulai sebelum, ketika, dan sesudah mengerjakan,” ujar Agus.
Baca: Tiga Shift, UNBK SMP di Bekasi Sampai Jam 16
Agus juga mengatakan selama pelaksanaan UNBK di SMP Al Azhar tidak mungkin terjadi kecurangan atau kebocoran soal mengingat siswa lebih fokus dengan laptop yang mereka pakai saja.