TEMPO.CO, Jakarta - Panitia syukuran kemenangan capres dan cawapres Prabowo-Sandi melarang wartawan mengambil gambar Prabowo Subianto saat datang ke Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Rabu 24 April 2019. Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra tiba di TMII dan masuk padepokan sekitar pukul 15 WIB.
Baca berita sebelumnya:
Begini Peserta Syukuran di TMII Meyakini Kemenangan Prabowo
"Wartawan tidak boleh mengambil gambar Pak Prabowo pas datang," kata panitia melalui pengeras suara.
Para wartawan kecewa dengan larangan itu. Mereka bersama-sama meninggalkan ruang padepokan yang menjadi lokasi syukuran kemenangan yang diumumkan sepihak karena mendahului penetapan KPU itu.
"Kami tidak tahu alasannya apa. Kenapa tidak boleh ambil gambar," kata seorang wartawan begitu keluar.
Baca juga:
Demo di Bawaslu, Politikus Gerindra dan Tokoh 212 Serahkan CD
Menurut dia, jika wartawan tidak boleh mengambil gambar seharusnya panitia menyampaikannya dari awal. Sebab, puluhan wartawan telah menunggu kedatangan Prabowo dari siang.
"Panitia bilang kalau wartawan ambil gambar maka gambarnya akan dihapus," kata wartawan itu.
Selain itu, kericuhan juga sempat terjadi di dalam padepokan. Satu orang diamankan dari kemarahan massa karena diduga merekam suasana di dalam padepokan.
Baca:
Real Count Sementara KPU di DKI, Suara Prabowo Mulai Mengejar
Satu orang yang nyaris menjadi bulan-bulanan massa peserta syukuran Prabowo-Sandi itu langsung dibawa keluar ruangan dan dimasukkan ke mobil. "Di dalam dia merekam. Diminta jangan merekam malah tetap merekam," kata seorang saksi kejadian itu. "Dia bukan wartawan," dia menambahkan.