TEMPO.CO, Jakarta - Para korban banjir di RW01 Pengadegan Timur yang mengungsi ke Rumah Susun (Rusun) Pengadegan mengeluh karena mereka belum mendapatkan bantuan makanan.
"Sampai jam segini (pukul 13.15, red) belum ada bantuan makanan. Jadi, kalau kami mau makan, ya jajan sendiri," kata Uti, salah seorang pengungsi di selasar Rusun Pengadegan, Jakarta, Jumat siang.
Baca : Banjir Sungai Cisadane, Ratusan Warga Perumahan Pesona Serpong Terdampak
Keluhan senada disampaikan Lia yang rumahnya terendam banjir sampai lantai dua. Ia menuturkan bahwa bencana banjir membuat keluarganya harus mengeluarkan uang lebih banyak hanya untuk kebutuhan dasar seperti makan dan minum.
Sekitar 92 orang warga RW01 Pengadegan Timur telah mengungsi sejak pukul 04.00 WIB ketika air mulai naik dan merendam rumah-rumah mereka.
Warga melintasi banjir di dalam Masjid RT 04 yang terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat 26 April 2019. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Banjir akibat luapan Kali Ciliwung merendam rumah-rumah di RW 01 dengan ketinggian berkisar antara 100-200 cm.
Mereka kemudian ditampung di Rusun Pengadegan dan berhak menempati selasar-selasar rusun mulai dari lantai dasar sampai lantai tiga.
Simak juga :
Ciliwung Meluap, Empat RT di Pejaten Timur Terendam Banjir
Dari pemantauan, Kantor Kelurahan Pengadegan telah mengumpulkan bantuan-bantuan yang didapat dari Dinas Sosial dan badan lainnya. Mereka juga telah mendata identitas para pengungsi banjir.