TEMPO.CO, Jakarta - Banjir di Jakarta dan sejumlah tempat di Kabupaten Bogor, Bekasi hingga Tangerang disebabkan oleh fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah. Fenomena itu terjadi akibat gelombang atmosfer di wilayah tropis Samudera Hindia.
Baca: Banjir di Jakarta Hari Ini, Petugas Sampah Tewas Terseret Arus
Kepala Sub Bidang Analisis dan Informasi Iklim BMKG Adi Ripaldi mengatakan akibat fenomena itu DKI Jakarta memiliki potensi dilanda hujan lebat dari 25-28 April 2019. Fenomena itu akan berlangsung hingga pekan depan.
"Kondisi MJO dapat meningkatkan suplai massa udara basah di sebagian besar wilayah Indonesia," ujar Adi saat dihubungi Tempo, Jumat, 26 April 2019.
Adi menjelaskan suplai massa udara basah itu mengakibatkan pembentukan awan hujan di daerah barat hingga timur Indonesia. Sehingga, curah hujan lebat menjadi tinggi di beberapa daerah Indonesia, termasuk Jakarta. Di beberapa daerah, curah hujan lebat berlangsung hingga awal Mei 2019.
"Ada warning dari BMKG hingga satu minggu ke depan," ujar Adi.
Akibat curah hujan yang tinggi, ketinggian air di Bendungan Katulampa, Bogor, terus naik pada pukul 20.19 menjadi 200 sentimeter dan puncaknya pada pukul 20.28, mencapai 220 sentimeter atau sudah tergolong Siaga 1.
Limpasan air dari Bogor itu lalu mengakibatkan banjir di Jakarta. Seperti misalnya di Kramatjati, banjir mengakibatkan sebagian warga RT 01 RW 06 Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur mengungsi di sepanjang Jalan Cililitan-Condet.
Mereka mengungsi karena banjir setinggi 2,5 sampai 3 meter yang merendam permukiman mereka sejak Jumat pagi, 26 April 2019 pukul 05.00 WIB.
Baca: Pantau Pintu Air, Anies Sebut Jakarta Nyaris Terkepung Air di Utara dan Selatan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya sudah siaga menghadapi banjir di Jakarta yang berasal dari Bogor itu. Sejak Kamis malam, 25 April 2019, ia meminta jajarannya untuk bersiaga di tepian sungai yang berpotensi mengalami banjir. "Kalau pagi tadi Anda lihat, dari Selatan wakil dan wali kota juga tidak ada, karena semua sedang bekerja di lapangan untuk siaga hadapi air kiriman dari hulu," kata Anies.