TEMPO.CO, Bekasi - Sebanyak empat ekor ular sanca ditemukan warga di Perumahan Mahkota Pesona, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jumat, 26 April 2019. Ular yang meneror penduduk itu masuk ke permukiman warga, karena terbawa arus air Sungai Cikeas yang meluap.
Ketua Komunitas Peduli Sungai Cikeas-Cileunsi, Puarman mengatakan, ular paling besar ditemukan berkeliaran di tengah banjir di RT 10. Ular itu diduga hendak masuk ke dalam rumah penduduk di sana. "Panjang sekitar empat meter," kata Puarman, Jumat, 26 April 2019.
Menurut dia, warga sempat ketakutan oleh terror silar tersebut, namun belakangan ular itu berhasil ditangkap warga, kemudian membawa ke dataran tinggi yang tidak banjir. Ular lalu diikat mulutnya agar tidak menggigit orang. Adapun tiga ekor ular lainnya lebih kecil juga ditemukan tak jauh dari lokasi yang berdampingan dengan Sungai Cikeas.
Air kiriman dari Bogor melalui Sungai Cikeas menyebabkan sedikitnya enam permukiman penduduk kebanjiran. Ketinggian genangan mulai 40 sampai dengan 130 sentimeter. Paling parah berada di Perumahan Vila Mahkota Pesona RW 25 dan Vila Nusa Indah 3 RW 36.
"Kondisi banjir sudah mencapai puncaknya, tapi surutnya lama," ucap Puarman.
Menurut dia, puncak banjir setelah ada gelontoran air dari hulu Sungai Cikeas yang mencapai 495 sentimeter. Sementara normal ketinggian air di sungai itu hanya 200 sentimeter. Beruntung, hanya Sungai Cikeas yang mengalami peningkatan volume air. Sementara di Sungai Cileungsi terpantau cukup normal.
Sehingga, muara dua sungai itu di Kali Bekasi tak berdampak signifikan. Sekitar pukul 16.30 WIB, di titik pertemuan dua sungai itu di kawasan Jatiasih, tepatnya di Perumahan Pondok Gede Permai ketinggian hanya 340 sentimeter. Sementara normalnya 300 sentimeter.