TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai, banjir Jakarta disebabkan karena bagian hulunya tidak dikendalikan.
Selama air di hulu tidak dikendalikan, ujar dia, banjir di kawasan hilir seperti Jakarta hanya masalah waktu.
Baca : Banjir Jakarta, Simak Bagaimana Anies Berharap ke Laut
"Cara mengendalikannya bagaimana? Yaitu membangun bendungan untuk kemudian dialirkan secara bertahap, jadi volume turun ke pesisir bisa dikontrol," kata dia di Taman O, Cibubur, Sabtu, 27 April 2019.
Menurut Anies, proses pengendalian air di hulu saat ini sedang berjalan untuk meredam banjir di Ibu Kota dan sekitarnya. Yaitu, ujar dia, pembangunan bendungan di Cimahi dan Sukamahi. Menurut dia, bendungan itu ditargetkan selesai Desember 2019.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memantau Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Jumat sore, 26 April 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah
"Kalau itu selsai maka 30 persen dari volume air akan dikendalikan. Maka kita harus nambah lebih banyak," kata dia.
Untuk itu, ujar Anies, masalah banjir yang harus dibenahi sebenarnya ada di hulu bukan di pesisir seperti Jakarta dan daerah lain. Namun menurut dia, media justru lebih menyoroti masalah banjir di Jakarta.
Simak :
Banjir Jakarta Karena Bogor, Wakil Bupati: Ali Sadikin Juga Gitu
"Cuma bedanya kalau di Jakarta fokus media tinggi. sehingga kampung apa pun kena cepat naik. Padahal Bekasi, Tangerang Selatan mereka pun mengalami hal yang sama," kata Anies.
Pada Jumat pagi lalu, limpahan air dari Bogor mengakibatkan banjir Jakarta di sejumlah lokasi seperti di Pejaten Timur, Condet, dan Cililitan. Seratusan warga terpaksa mengungsi karena rumahnya terendam air dari Ciliwung.