TEMPO.CO, Jakarta - PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) mencatat kenaikan jumlah pelanggan mencapai 100 persen dalam rentang 20 tahun. Presiden Direktur Palyja, Robert Rerimassi, menuturkan saat awal Palyja mengelola saluran air perpipaan pada 1998 jumlah pelanggan sebanyak 201.668 sambungan.
Baca:
Dirut Palyja Soal HoA Stop Privatisasi Air Bersih: Perlu Waktu
Pada 2018, jumlah pelanggan Palyja telah mencapai 406.801 sambungan. "Kalau dipersentase cakupan pelayanan kami telah mencapai 57,1 persen," kata Robert dalam workshop jurnalis yang digelar Palyja di Hotel Melia, Yogyakarta, 26 April 2019.
Ia menjelaskan volume air terjual 20 tahun lalu baru mencapai 82,9 juta liter meter kubik. Pada tahun lalu, jumlah air terjual per tahun telah mencapai 168,1 juga liter meter kubik. Sekalipun air yang hilang (non revenue water) juga masih tergolong tinggi yakni 42,9 persen.
PALYJA berhasil mengoptimalkan layanan air bersih dengan menurunkan jembatan pipa berdiameter 300 meli meter di Jl Teluk Gong dari ketinggian 4,5 meter menjadi 2,5 meter sehingga debit air dapat mencapai 20 liter per detik.
Di antara tambahan pelanggan dan air yang terjual itu berkat pengawasan ketat pemerintah DKI era Gubernur Anies Baswedan belakangan ini. Inspeksi mendadak dan kebijakan yang terkait berdampak bertambahnya jumlah pengguna air pipa di kawasan segitiga emas Jakarta sebesar enam persen.
Baca:
Palyja: Pelanggan Air Pipa di Segitiga Emas Jakarta Bertambah
Kawasan segitiga emas Jakarta berada di Jalan M. H Thamrin-Jalan Jenderal Sudirman, Jalan H. R. Rasuna Said, dan Jalan Jenderal Gatot Subroto. "Kenaikan itu terjadi setelah adanya upaya pemerintah DKI dalam memperketat penggunaan air tanah di gedung-gedung tinggi," kata Direktur Customer Service Operations Palyja, Nancy Manurung.
Seperti diketahui privatisasi air bersih dianggap merugikan DKI dan akan diakhiri sebelum kontrak dengan operator swasta berakhir 2023 mendatang. Gubernur Anies Baswedan mendorongnya lewat perumusan head of agreement antara Pam Jaya dengan kedua operator swastanya. Aetra sudah meneken tapi Palyja belum.