TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 248 orang yang tersebar di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur masih mengungsi akibat banjir luapan Kali Ciliwung sejak Jumat dini hari, 26 April 2019, sampai hari ini, Ahad, 28 April 2019, pukul 12.00 WIB.
Baca juga: Ahok Komentar Soal Banjir Jakarta, Apa Tanggapan Anies?
"Mereka masih mengungsi, bisa jadi rumahnya belum siap ditempati. Mungkin masih bersih-bersih dulu," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Subejo, lewat pesan pendek. Secara keseluruhan, ujar Subejo, saat ini banjir mulai surut.
Data yang dikirimkan Subejo menunjukkan sebanyak 44 kepala keluarga atau 209 orang di wilayah Jakarta Barat mengungsi di Musala Nurul Muslimin, Kembangan. Sisanya, di Jakarta Selatan, 9 kepala keluarga atau 39 orang mengungsi di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pengadegan.
Jumlah tersebut berkurang jika dibanding dengan hasil rekapan BPBD DKI Jakarta pada hari ini pukul 06.00. Saat itu, di Rusunawa Pengadegan, Jakarta Selatan, terdapat 80 orang atau 23 kepala keluarga yang mengungsi. Jumlah pengungsi yang sama masih berada di Musala Nurul Muslimin.
Selain dua wilayah tersebut, pada pagi tadi sebanyak 60 kepala keluarga atau 120 orang mengungsi di gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01/02 Kampung Melayu. BPBD mencatat, pada pukul 12.00 sudah tidak ada pengungsi di daerah tersebut.
Bendung Katulampa, Bogor, berstatus siaga 1 pada Kamis malam, 25 April 2019. Pada Jumat pagi, sejumlah wilayah di bantaran Kali Ciliwung pun dilanda banjir.
Baca juga: Tebing Kali Longsor Seret Tiga Kendaraan di Bogor
Kepala UPT Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, M Ridwan, mengatakan luapan air Kali Ciliwung yang menimbulkan banjir melewati 13 wilayah, di antaranya Srengseng Sawah, Rawajati, Pengadegan, Cikoko, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Balekambang, Cililitan, Bidara Cina, Kampung Melayu, dan Manggarai.