TEMPO.CO, Jakarta - PT MRT Jakarta mengusulkan perpanjangan masa diskon bagi penumpang yang ingin naik Ratangga. Saat pertama beroperasi komersial pada awal April ini, MRT Jakarta memberi potongan harga tiket 50 persen.
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar meminta potongan harga bagi penumpang diperpanjang hingga bulan depan. "Sebab dari kajian kami ada penumpang yang naik Ratangga karena tarif," kata William kepada wartawan di Hotel Neo, Jakarta Selatan, Senin, 29 April 2019.
Baca: DKI Ajukan Biaya Perpanjangan MRT Jakarta Rp 214 Triliun
Berdasarkan hasil survei internal, kata William, jumlah penumpang yang akan bertahan naik MRT jika harganya dinaikan hanya 64 persen. Adapun saat ini total rata-rata penumpang Ratangga mencapai 82 ribu orang per hari. "Jadi kalau bulan depan dinaikan ada potensi 30 persen akan berkurang," ujarnya.
Karena itu, William mengatakan MRT Jakarta terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk memperpanjang masa potongan harga ini. Sebab, perlu ada kebijakan untuk tetap mempertahankan jumlah penumpang yang naik MRT. "Potongan tarif ini memang salah satu alasan orang naik MRT," kata dia.
Baca: PT MRT Ikuti Pergub Anies, Penumpang Harus Patuhi Proses Ini
Untuk satu kali masuk, penumpang MRT harus membayar Rp 3.000. Angkanya akan naik Rp 1.000 setiap kereta melewati satu stasiun. Tarif tertinggi MRT Jakarta Rp 14 ribu dari Stasiun Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia atau sebaliknya.
Berikut rincian tarif normal MRT Jakarta:
- Lebak Bulus-Fatmawati: Rp 4 ribu
- Lebak Bulus-Cipete Raya: Rp 5 ribu
- Lebak Bulus-Haji Nawi: Rp 6 ribu
- Lebak Bulus-Blok A: Rp 7 ribu
- Lebak Bulus-Blok M: Rp 8 ribu
- Lebak Bulus-Sisingamangaraja: Rp 9 ribu
- Lebak Bulus-Senayan: Rp 10 ribu
- Lebak Bulus-Istora: Rp 11 ribu
- Lebak Bulus-Bendungan Hilir: Rp 12 ribu
- Lebak Bulus-Setiabudi: Rp 13 ribu
- Lebak Bulus - Dukuh Atas: Rp 14 ribu
- Lebak Bulus - Bundaran HI: Rp 14 ribu