TEMPO.CO, Jakarta -Puluhan mantan pekerja PT Freeport Indonesia mengikuti peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Rabu, 1 Mei 2019.
Mereka rencananya bakal mendatangi Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Baca : Akses ke Istana Ditutup, Massa May Day: Jokowi Batasi Demokrasi
Koordinator karyawan mogok kerja PT Freeport, Jerry Jarangga, mengatakan mengikuti aksi ini untuk menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Presiden Jokowi atas mogok kerja yang berujung pemutusan hubungan kerja kepada 8.300 karyawan Freeport.
"Kami juga ingin menagih janji presiden atas pertemuan sebelumnya," kata Jerry saat ditemui.
Jerry mengaku telah 11 tahun kerja di Freeport sebagai operator dump truck di tambang Grasberg. Namun, banyak karyawan dan komisaris PT Freeport yang diputus kontrak kerjanya secara tidak manusiawi pada 2017.
Bahkan, kata dia, banyak karyawan yang gajinya belum dibayarkan oleh perusahaan tambang tersebut. "Gaji saya ratusan juga belum juga dibayar."
Baca juga : May Day Memanas, Polisi - Buruh Saling Dorong
Kata Jerry, pada 13 Februari 2019, sejumlah karyawan Freeport termasuk dirinya bertemu Jokowi. Saat itu, presiden berjanji bakal membantu karyawan Freeport yang terkena PHK.
Presiden, kata dia, berjanji bakal memanggil jajaran Freeport dan kementerian terkait untuk membahas nasib ribuan pekerja yang dipecat. "Presiden berjanji mau mengembalikan pekerjaan kami, tapi sampai sekarang tidak ada realisasinya," ucapnya.
Jerry mengatakan dalam aksi buruh hari ini, dia bersama teman-temannya bakal berusaha menemui presiden untuk menyampaikan surat. Surat tersebut, kata dia, berisi 8 poin tuntutan.
Simak pula :
May Day, Begini Kaum Buruh Yakin Prabowo Akan Salip Suara Jokowi
Salah satunya adalah agar presiden menepati janji hasil pertemuan 13 Februari lalu, kembalikan hak karyawan Freeport, tindak tegas pelanggar norma kerja dan kembalikan hak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan 8.300 karyawan yang dipecat.
"Pemecatan itu juga berdampak ke pemutusan layanan BPJS Kesehatan kami. Total sudah 41 orang meninggal karena tidak bisa berobat," ujar Jerry di tengah aksi May Day hari ini.