TEMPO.CO, Tangerang -Delapan belas siswa SD Karang Harjo 1 Cisoka Kabupaten Tangerang menjadi korban kecelakaan bus tunggal yang gagal melintasi tanjakan di Jalur Puncak, tepatnya tanjakan Selarong, Desa Cibogo, Megamendung, Puncak, Bogor, pada Rabu, 1 Mei 2019.
Mereka merupakan rombongan siswa yang hendak berstudi tour ke Taman Matahari dengan menumpang bus Kalamaya Mit bernomor polisi A 7351 FL.
Baca : Ini Nama 18 Korban Luka Kecelakaan Bus SDN Cisoka di Tanjakan Puncak
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kecelakaan bus tersebut. Namun 18 siswa-siswi mengalami luka-luka ringan maunpun berat. Saat ini korban luka-luka tekag dirawat di RSU Ciawi, Bogor.
Rasmadi, ayah korban bernama Dhidat Rasmuliansyah, siswa kelas 5 SDN Cisoka, saat dihubungi Tempo mengatakan mendengar kabar kecelakaan justru dari kawannya yang menjadi polisi di Polsek Ciawi. "Saya dibantu teman (-polisi) anak saya turut menjadi korban," kata Rasmadi.
Rasmadi pun langsung menuju Ciawi untuk menemui anaknya yang dirawat di RSUD Ciawi.
"Saya ingin segera ada tindakan karena tadi anak saya tidak bisa bucara. Akibat gigi-giginya masuk ke dalam, kemungkinan terbentur keras," kata Rasmadi.
Simak juga :
Diduga Gagal Naik, Bus Rombongan SDN Cisoka Terguling
Terpisah, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor, Ajun Komisaris Muhammad Fadli Amrri kepada Tempo mengatakan kejadiannya sekitar pukul 12.00 WIB siang. Bus nopol A 7531 FL melintas dari Jakarta menuju Puncak.
Saat itu bus melintas di tanjakan Selarong, diduga kendaraan tidak kuat menanjak. Ditambah kondisi rem blong akhirnya menjadi kecelakaan bus cukup mengagetkan penduduk sekitar lokasi kejadian. Fadli mengatakan, karena posisi jalan yang menanjak bus bergerak mundur dan tak terkendali.