Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Air Kali Sunter Berubah Biru, Dinas LH DKI Duga Akibat Limbah Cat

Reporter

image-gnews
Kondisi air di Kali Sunter yang sempat berubah warna menjadi biru. dok. UPK Badan Air Jakarta Timur
Kondisi air di Kali Sunter yang sempat berubah warna menjadi biru. dok. UPK Badan Air Jakarta Timur
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyelidiki adanya dugaan pencemaran limbah industri di Kali Sunter Cipinang Muara di RT 08 RW 03 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit. Kepala Seksi Penanganan Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa DLH DKI, Rusliyanto, mengatakan langsung menelusuri dugaan pencemaran air kali oleh limbah cair itu.

"Kami sudah meninjau ke lokasi. Kalau warna seperti itu bisa jadi dari proses painting. Pengecatan," kata Ruslianto saat meninjau lokasi kali yang sempat berubah warna itu, Jumat, 3 Mei 2019.

Baca: Air Kali Sunter di Pondok Bambu Berubah Warna Jadi Biru

Pada Kamis kemarin, Petugas Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air Jakarta Timur, Mahfud, menemukan aliran Kali Sunter berwarna biru pekat sekitar pukul 11.00. Mahfud langsung merekam perubahan warna air dengan telepon genggamnya untuk menjadi bukti ke atasannya. Laporan Mahfud pun langsung ditindak lanjuti DLH DKI karena viral di media sosial.

Rusliyanto menyatakan instansinya bakal langsung memverifikasi dan mengidentifikasi lapangan untuk mencari perusahaan yang tidak mengolah limbahnya dan membuangnya ke kali. "DKI sudah mengatur bahwa setiap usaha wajib mengelola limbahnya dan harus memiliki instalasi pengolahan air limbah," kata dia.

Sejauh ini, DLH belum menemukan sumber yang membuang limbah cair tersebut. Pihaknya bakal mencari saluran air yang membuang limbah tersebut ke solokan warga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rusliyanto menduga ada saluran limbah industri yang melewati jalan dan membuang airnya ke solokan warga yang mengalir ke Kali Sunter. "Kami akan tanya satu per satu rumah industri yang ada di sekitar lokasi," ujarnya.

Sementara itu, Mahfud mengatakan limbah cair tersebut telah mengalir sejak tahun 2014. "Sepekan sekali atau dua pekan sekali pasti ada yang membuang limbah itu dari solokan warga yang mengalir ke Kali Sunter," kata dia.

Menurut Mahfud, warna cairan yang biasa mengalir dari solokan warga ke aliran kali beragam. Mahfud pernah melihat aliran kali tersebut berubah menjadi merah atau kuning.

Mahfud menduga ada industri yang sengaja membuang limbah tersebut ke kali. Menurut dia, cairan tersebut baunya seperti tiner cat. "Tapi belum tahu juga itu dari mana. Harus dicari saluran di tempat usaha di sekitar solokan yang crossing (menyilang) ke solokan yang dijadikan tempat pembuangan," ujarnya.

Setelah ditemukan, kata Mahfud, cairan berwarna itu baru hilang dari aliran Kali Sunter keesokan harinya sekitar pukul 02.00. "Harus dicari siapa yang membuangnya. Sebab sudah lama dan sering limbah ini dibuang ke kali," ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

6 hari lalu

Kepala Satreskrim Polres Cirebon Kota AKP Anggi Eko Prasetyo saat memberikan keterangan di Cirebon, Jawa Barat. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall


CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

28 hari lalu

Chairperson GoTo Impact Foundation, Monica Oudang, saat peluncuran Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) 3.0 via zoom meet, Kamis, 21 Maret 2024. Dok: Tangkapan Layar
CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

GoTo Impact Foundation meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem atau CCE 3.0 dengan tema Lokal Berdaya.


Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

32 hari lalu

Instalasi konversi limbah cair menjadi biogas (Dok. Universitas Diponegoro)
Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

Peneliti Undip dan UKM Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, membuat biogas dari olahan limbah tahu dan ternak sapi. Bisa digunakan untuk kelistrikan.


PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

52 hari lalu

PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

Perusahaan ini bertekad untuk memperkenalkan teknologi yang memungkinkan pengolahan limbah secara efektif tanpa merusak lingkungan


Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

57 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPAL-DT) Losari, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Kamis, 22 Februari 2024.
Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi menekankan pentingnya SPAL-DT untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan. Berikut profil SPAL-DT Makassar.


Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Makassar

57 hari lalu

Presiden Joko Widodo meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPAL-DT) Losari, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Kamis, 22 Februari 2024. Foto Biro Pers dan Sekretariat Presiden
Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Makassar

Presiden Jokowi menekankan pentingnya perangkat ini untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan.


Top 3 Tekno: Hujan Lebat di Jawa Barat Saat Pencoblosan, Bank Sampah untuk Limbah Kampanye, Banjir di TPS Jakarta

15 Februari 2024

Warga memberikan suaranya untuk Pemilu 2024 di TPS yang terendam banjir di Jakarta, Indonesia pada 14 Februari 2024. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/tom)
Top 3 Tekno: Hujan Lebat di Jawa Barat Saat Pencoblosan, Bank Sampah untuk Limbah Kampanye, Banjir di TPS Jakarta

Potensi hujan lebat di Jawa Barat saat pencoblosan Pemilu 2024 menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno pada hari ini.


Fakta Menarik Bio-Baterai, Energi Alternatif Ramah Lingkungan yang Tidak Beracun

2 Februari 2024

Mahasiswa anggota Tim Gantari Engineering Research Club dari Universitas Sumatera Utara (USU) menyelesaikan pembuatan bio baterai dari kulit jeruk di Laboratorium Kimia Fisika Departemen Teknik Kimia USU, Medan, Rabu, 22 Desember 2021. Para mahasiswa itu menjadi juara 1 artikel ilmiah pada kompetisi Tokyo Tech Indonesian Commitment Award (TICA) 2021 dengan judul riset
Fakta Menarik Bio-Baterai, Energi Alternatif Ramah Lingkungan yang Tidak Beracun

Buo-Baterai yang dikenal ramah lingkungan terus dikembangkan. Tidak berancun dan mencemari Lingkungan


66 Persen Warga Gaza Menderita Penyakit Menular karena Kelangkaan Air Minum

26 Januari 2024

Seorang anak duduk di samping antrean jerigen air bersih, di tengah kekurangan air bersih dan air minum yang dialami warga Palestina, saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 5 November 2023. REUTERS/Ibraheem Abu  Mustafa
66 Persen Warga Gaza Menderita Penyakit Menular karena Kelangkaan Air Minum

Sebanyak 66 persen warga Gaza dilaporkan menderita penyakit yang menular lewat air karena kelangkaan air minum.


Melihat Rumah Tahan Gempa Berbahan Dasar Limbah PLTU Buatan Mahasiswa PPNS dan ITS

31 Desember 2023

Rumah tahan gempa buatan mahasiswa PPNS dan ITS. Dok. Kemendikbud
Melihat Rumah Tahan Gempa Berbahan Dasar Limbah PLTU Buatan Mahasiswa PPNS dan ITS

Rumah tahan gempa yang diberinama BIMA ini dibangun di di Desa Sumberejo, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.