TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan berkomentar banyak mengenai usulan DPRD DKI agar dirinya bertemu mantan Gubernur Basuki Tjahja Purnama atau Ahok untuk membahas permasalahan banjir di Jakarta.
Baca juga: Politikus Gerindra Minta Anies Koreksi Program Banjir Ahok
"Tidak ada komentar," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Sabtu, 4 Mei 2019. Sebelumnya, Sekretaris Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD DKI Jakarta Syarif berpendapat agar Anies Baswedan bertemu Ahok.
Dengan begitu, mereka dapat mendiskusikan ihwal Ibu Kota, termasuk penanganan banjir. "Mestinya kedua belah pihak gubernur dan mantan gubernur duduk bareng," kata politikus Partai Gerindra ini saat dihubungi, Kamis sore, 2 Mei 2019.
Syarif menanggapi Anies dan Ahok yang saling merespons pernyataan mengenai banjir di Jakarta. Ahok menyebut, di era kepemimpinannya, biasanya ranting dan sampah akan menutupi saringan air ketika hujan turun. Karena itu, Ahok dulu meminta agar alat berat ditaruh dekat saringan air sebagai antisipasi banjir.
Selain itu, pompa harus dihidupkan di waktu yang tepat. Jika terlambat, maka debit air hujan telanjur besar sehingga berpotensi banjir. Pasukan oranye dan biru pun harus siap berkeliling.
Menanggapi ini, Anies mengatakan pompa air kebanyakan ditempatkan di pusat dan utara Jakarta. Sementara banjir yang terjadi belakangan ini mayoritas melanda wilayah timur dan selatan. Contohnya di sekitar Jatinegara, Kampung Pulo, dan Klender.
Persoalan banjir Jakarta kembali menyita perhatian public sejak Jumat, 26 April 2019. Pada Jumat pagi, banjir melanda sejumlah titik Ibu Kota. Curah hujan yang tinggi di wilayah Bogor sejak 25 April 2019 malam ditenggarai sebagai sebab banjir di DKI.
Banjir Jakarta kali ini bahkan menyebabkan dua orang meninggal dan ratusan warga mengungsi. Menurut Syarif, Ahok tak ingin membandingkan kinerjanya dengan Anies. Eks gubernur itu hanya memberikan saran.
Baca juga: Banjir di Kramat Jati, Warga Bandingkan Kebijakan Anies dan Ahok
Syarif menambahkan ada program Ahok yang harus dilanjutkan dan dikoreksi Anies Baswedan. Salah satu program yang perlu dilanjutkan adalah pembangunan pompa air, khususnya di kawasan pinggiran Jakarta. "Misalkan untuk Pluit, kawasan-kawasan pinggiran itu kan memang harus ada pompa," ujarnya.