TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertandang ke Singapura pada Jumat, 3 Mei 2019. Di negeri Singa itu, Anis menjadi salah satu pembicara dalam konferensi tentang pembangunan kota.
Baca juga: Anies Naturalisasi Sungai di DKI, 2020 Jakarta Bebas Banjir?
Oleh-oleh yang dibawa ke Jakarta, diceritakan Anies kepada wartawan hari ini, Sabtu, 4 Mei 2019. Anies menceritakan, pada kesempatan itu dirinya sempat bertemu dan mengobrol dengan Menteri Pembangunan Nasional Singapura, Lawrence Wong.
"Kami diskusi banyak hal, tentang proses pembangunan, arah pembangunan, terutama mengantisipasi perubahan," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta.
Dalam obrolannya denhan Lawrence, Aneis menjelaskan, beberapa program pembangunan yang tengah berlangsung di Jakarta, salah satunya adalah renovasi Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan.
Ia juga bertukar pikiran ihwal cara membuat kota lebih nyaman untuk ditinggali serta program daya topang lingkungan untuk kegiatan perkotaan.
Selain Lawrence, Anies juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan. Dalam pertemuan itu, Anies membahas arah perubahan dunia. Ia mengatakan, tak ada pembahasan mengenai program naturalisasi sungai dengan mantan Menteri Lingkungan Hidup itu.
Sebelumnya, dari Vivian lah Anies mempelajari konsep naturalisasi sungai. Konsep itu, menurut Anies, telah sukses di sana. Salah satu sungai di Singapura yang menerapkan konsep naturalisasi adalah Sungai Kalang.
Baca juga: Soal Naturalisasi Sungai, Anies: Jangan Adu Saya dengan Basuki
Dari konsep naturalisasi sungai yang Anies Baswedan pelajari, Vivian mengubah kanal beton menjadi sungai yang alami. Anies ingin menerapkan itu di Jakarta. "Tapi kalau pembahasan naturalisasi sungai dengan Vivian sudah kami lakukan tahun lalu," ujar Anies.